Pamer Lukisan Juara Dunia

10 tahun berdiri, Daun Sanggar Lukis Anak sudah menyumbang 101 piala internasional untuk Indonesia. Tahun ini, merayakan HUT ke-10 yang jatuh 22 April lalu,  Daun menggelar pameran lukisan 80 karya dan 10 sertifikat juara. Semuanya dipajang di lobi Hotel Singgasana Surabaya, sejak 10 Juni sampai 9 Juli 2014.

Pameran bertajuk “Anak-Anak Juara” itu menampilkan lukisan dalam berbagai ukuran dan media: kanvas maupun kertas, menggunakan akrilik maupun krayon dan cat air. Tema yang diangkat seputar budaya, lingkungan hidup, persahabatan dan kemanusiaan. Di antara 39 anak peserta pameran, 35-nya tercatat pernah menjuarai lomba lukis internasional. “Hanya empat yang belum karena baru gabung kurang dari setahun terakhir,” jelas Arik S Wartono, Pembina Daun.

Siapa saja ya pelukis cilik peraih penghargaan kelas dunia itu? Thifalia Raudina Mahardya termasuk yang prestasinya paling wow (Superkids Indonesia pernah secara khusus mewawancarai dia, baca selengkapnya di sini). Dalam usia 8 tahun, Thifa sudah meraih 15 gelar juara internasional dan 6 kali terpilih mewakili Indonesia di ajang pameran internasional. Yang terbaru, pada 22 April sampai 21 Mei 2014, karyanya ikut dipamerkan dalam ajang “Fine and Applied Art Competition and Exibition” di Museum Galeri Mizal, Turki.

Ia memamerkan karya berjudul “Wonokromo” berukuran 1×1 meter. Lukisan ini menyabet gelar juara satu ajang “Look and Learn International Children’s Art Competition 2013” bertema “Bridge” di London. Menggunakan cat akrilik, Thifa melukis keramaian jembatan layang di kawasan Wonokromo, Surabaya. Ada pengendara motor, bus sekolah, ambulans, juga tulisan ‘Bonek’ dan ‘Bajul Ijo’ (sebutan kebanggaan untuk pendukung klub sepakbola Surabaya, Persebaya) di bawah jembatan.

Ada pula lukisan peraih  penghargaan Golden Artist dalam  ajang Picasso Art Contest 2013 di  India. Karya bocah 9 tahun, Rafi Hatta Nugraha itu berjudul “Terbang di Atas Punggung Burung”. Tapi yang paling mencuri perhatian adalah lukisan berjudul “Surabaya” berukuran raksasa: 490 x 150 cm. Karya kolektif 35 murid Daun berusia 2,5 sampai 16 tahun ini sempat dipajang di Galeri Nasional, Jakarta, 2013 lalu.

Bagi Ameela Tsakia Kooistra dan sahabatnya Dyandra Aulia Daanisy, lukisan raksasa itulah yang paling menarik di antara semua. Bukan hanya karena ukurannya, melainkan juga warna-warni gambarnya yang cerah. “Dan di sini kita bisa lihat hampir semua ikon kota Surabaya ada,” kata Ameela, gadis kelahiran Australia 8 tahun lalu, yang menjadi murid Sekolah Cikal Surabaya.

 

Ameela dan Dyandra baru beberapa bulan ikut latihan melukis bersama Daun. Rabu 25 Juni 2014 siang lalu, mereka datang ke Hotel Singgasana Surabaya untuk latihan bersama Arik. “Saya nggak targetin Dyandra harus menang lomba seperti anak-anak yang karyanya dipamerin di sini. Yang penting bakatnya terasah. Kalau juara, ya itu bonus,” kata Dian Rahma, ibunda Dyandra.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment