Ujian Piano ACM? Bisa di Surabaya

 

The Piano Institute (TPI) Surabaya terus berupaya mengakrabkan murid-muridnya dengan aktivitas musik berskala internasional. Setelah mendatangkan pianis-pianis dunia untuk memberi masterclass, kini TPI  menggandeng American College of Musicians (ACM) untuk menguji skill mereka.

 

ACM adalah lembaga non-profit penyelenggara ujian piano dari Amerika. Lenni Winata dari Sigma Piano House Jakarta menjadi orang pertama yang membawa ACM ke Indonesia, 2013 lalu. Baru setahun saja, ada sekitar 80 pianis mengikuti ujian bersama ACM di Jakarta. Pengujinya didatangkan langsung dari kantor pusat ACM di Texas, AS.

 

“Kebetulan, dua tahun ini Vice President of ACM Mrs Julia Amada Kruger bisa hadir untuk melakukan penilaian,” kata Lenni, ditemui di Amadeus Hall TPI, Jl Dharmahusada Indah Timur Surabaya, Jumat 26 September 2014 siang.

 

Dalam kunjungan perdananya ke Kota Pahlawan, Julia didampingi Lenni dan ACM Guild Adjudicator Melanie Chairil mengenalkan sistem ujian piano ACM pada guru-guru pianis Surabaya. Apa yang membedakan ACM dari sistem ujian piano berstandar internasional lain yang lebih dulu dikenal di Indonesia? “Tidak boleh membaca. Peserta ujian harus hafal lagunya. Ini suatu keharusan karena menjadi bekal mereka mengikuti seleksi bila ingin melanjutkan pendidikan di Amerika,” terang Lenni.

 

Perbedaan lain, ACM tidak menentukan lagu apa yang akan diujikan. Pianis-pianis cilik bisa memilih sendiri komposisi apa yang ia kuasai dan sukai untuk dimainkan di hadapan penguji. Julia yang aktif berkeliling dunia untuk menguji mereka, melihat bagaimana anak-anak di berbagai negara menunjukkan talenta aslinya dengan penerapan konsep ini. “Kita harus bisa menggali potensi anak sesuai talentanya. Tiap anak punya gaya masing-masing,” terang Julia, yang dari Indonesia akan melanjutkan rangkaian tugasnya ke Korea.

 

Dihubungi terpisah, Direktur TPI Catherine Tanujaya BMus sangat bangga karena sekolah musiknya ditunjuk sebagai perwakilan resmi penyelenggara ujian ACM di Surabaya. Ia yakin ini akan menambah wawasan masyarakat Surabaya tentang dunia musik. Apalagi, materi ujian ACM lebih bebas sehingga murid tidak dibatasi hanya mempelajari lagu-lagu yang sudah ditentukan.

 

“Dari pengalaman saya, belajar musik memang tidak boleh dibatasi. Harus punya tujuan yang benar dan didukung passion juga. Senang banget TPI bisa menjadi pilihan pianis-pianis Surabaya untuk mengikuti ujian ACM,” jelas Catherine, yang sedang melanjutkan pendidikan master musik di Brisbane, Australia.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment