Yuk, Hargai Perbedaan!

Sunda, Jawa, Batak, Ambon, Papua, Bugis, Padang, Dayak, Bali dan sebagainya. Masing-masing punya kebudayaan sendiri. Tapi, tidak ada satu budaya yang bisa diklaim lebih bagus dari budaya lain. Menghargai perbedaan keragaman suku dan budaya itulah yang diajarkan dalam Tunas Kren (Temu Anak Kreatif Nusantara). Kegiatan kids camp ini digelar Yayasan Pandita Sabha Budha Dharma Indonesia (YPSBDI) untuk mengisi liburan sekolah. Acaranya berlangsung lima hari pada 4-8 Juli di kompleks kuil Myogan, Megamendung, Bogor.

Pesertanya 300 anak berusia 3-10 tahun dari 15 provinsi. Yang 3-5 tahun masih boleh didampingi orang tua. Sisanya cukup ditemani Kakak Pembina Daerah saja. “Tiap tahun ganti tema. Dulu pernah tentang Batak, Jawa, Betawi, Tahun ini kami ajak mereka mengenal lebih jauh kebudayaan Bali,” kata Handoko, ketua panitia.
Peserta dibagi dalam tiga kelompok bernama Kampung Sanur, Kampung Ubud dan Kampung Kuta. Mereka diajak mencicipi menu tradisional Bali, seperti rujak bir dan pisang rai. Mereka juga dilatih menari kecak dan bermain suling Bali. Di akhir acara, ratusan peserta menarikan tari kecak secara kolosan di hadapan dua bhiksu, Yang Arya Shokun Takahashi dan Yang Arya Shojo Sakabe. “Saya senang ikut ini karena banyak sekali dapat teman baru dari daerah lain,” kata Thalita, bocah 11 tahun asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Di tempat yang sama digelar Youth Camp Reach untuk usia 11-28 tahun. Pesertanya 700 orang dari 19 provinsi. “Anak muda harus memiliki mimpi besar. Mimpi besar hanya bisa dicapai jika semua pihak mau bekerja sama mencapainya.” kata Pandhita Budi Santoso, penanggung jawab YPSBDI.
INDAH
FOTO: INDAH

Share to :


Leave A Comment