Bakar Kalori dengan Tari Perut

Bosan treadmill dan basket? Coba kegiatan seru yang satu ini: tari perut.

Apakah tarian termasuk olahraga? Tentu bukan. Tapi kalau tujuanmu membakar kalori untuk kebugaran badan, tari perut juga bisa jadi pilihan. Gerakannya membuat tubuh lebih lentur, kencang dan bugar.

Untuk Superkids seperti kita, berlatih satu sesi selama 60 menit udah cukup kok menguras tenaga. “Pegel tapi menyenangkan,” kata Chelsy Sutejo, murid kelas dua Mawar Sharon Christian School Surabaya. Dia ikut latihan belly dance khusus anak di lantai empat Grand City Mall Surabaya. Latihannya cukup seminggu sekali tiap Selasa pukul 14.00.

Sebelum latihan, Chelsy dan teman-teman melakukan pemanasan dipandu penari perut profesional. Mereka menggerakkan pinggul ke kiri dan kanan berulang-ulang. Pada sesi latihan, Chelsy pun mulai belajar melakukan gerakan shimmy yang bergetar-getar, hip up, hip drop, chest up dan chest drop.

“Ini bukan gerakan semacam goyang ngebor-nya pedangdut Inul Daratista dan lain-lain. Tari perut beda. Bahkan meski gerakan aslinya terkesan erotis, kalau yang nari anak-anak justru lucu dan  menggemaskan,” kata Wily Filosofia, Pendiri Belly Dance Surabaya.

Pelatih tari perut di Clark Hatch Club (Garden Palace Hotel) dan Gold Gym Surabaya ini menambahkan, belly dance juga merupakan terapi kesehatan bagi penderita sakit punggung dan pinggul. Wily sendiri awalnya berkenalan dengan belly dance gara-gara cedera. Ia jatuh dari kuda dan mengalami nyeri punggung yang nggak sembuh-sembuh. Kalau pakai hak tinggi, Willy bisa tiba-tiba jatuh tersungkur karena pengaruh tulang punggungnya yang kaku.

“Saya sempat yoga dan lain-lain. Sama saja. Setelah latihan tari perut, eh nyerinya hilang semua. Saya juga nggak pernah lagi merasakan malu jatuh di depan umum gara-gara pakai high heels,” ujar Wily seraya tertawa. Ia menduga, itu karena gerakan tari perut sangat fokus. Bila pinggul bergerak, bagian tubuh lain akan diam. “Gerakannya satu-satu, tidak bercampur,” terang Wily.

Efek lain berlatih tarian asal Timur Tengah ini juga dirasakan Najla Nurul, gadis lima tahun yang baru sekitar satu bulan bergabung. Dia mengaku lebih percaya diri dengan berbadan lentur. “Agak capek karena gerakannya susah tapi saya suka mempelajarinya,” alasan Najla, yang berlatih bersama sang bunda Ainun HF.

Meski kelihatannya gerakan tari perut gitu-gitu aja, menggoyang pinggul sambil berputar dan meliuk cukup bikin kita berkeringat seperti habis jogging keliling stadion. Ya, ini  bukan hanya tentang gerak keindahan, melainkan juga menjaga badan agar lebih sehat dan kencang. Tertarik mencoba, Superkids?

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment