Pemain Muslim di Piala Dunia 2014

 

Untuk pertama kali sejak 1986, perhelatan akbar Piala Dunia 2014 berbarengan dengan bulan Suci Ramadan. Padahal, banyak lho di antara pemain yang beragama Islam. FIFA sebagai penyelenggara membebaskan pemain-pemain muslim memutuskan sendiri, mau tetap puasa atau nggak puasa dulu. Aljazair, Belgia, Nigeria, Jerman, Perancis dan Swiss adalah tim yang lolos babak 16 besar dan punya pemain-pemain muslim.

 

Tim Aljazair, satu-satunya wakil Afrika di fase gugur, hampir semua ofisial dan pemainnya adalah muslim. Sebut saja Cedric Si Mohamed, Rais Mbohi, Mohamed Lamine Zemmamouche, Essaid Belkalem, Madjid Boughera, Faozi Ghoulam, Rafik Halliche, Aissa Mandi, Djemal Mesbah dan masih banyak lainnya. Mereka sepakat nggak akan membatalkan puasa hanya karena berlaga di perhelatan bergengsi lima tahunan ini. Keren!

 

Timnas Belgia juga punya pemain muslim meski lebih sedikit, hanya empat orang yaitu Adnan Januzaj, Nacer Chadli, Mousa Dembele dan Maroune Fellaini. Tapi mereka bikin keputusan berbeda. Mau puasa Ramadan atau enggak selama Piala Dunia di Brasil, terserah masing-masing aja. Keputusan serupa diambil tim Nigeria. Pemain andalan mereka Ahmed Musa dan Ramon Azeez dibebaskan bikin keputusan sendiri tentang puasa ini.

 

Lalu bagaimana pemain muslim dari tim Eropa, Superkids? Ofisial Jerman dan Perancis nggak bikin peraturan khusus, apakah pesepakbola mereka harus tetap puasa atau enggak. Seperti kebanyakan timnas lain, mereka mengizinkan pemain mengukur kemampuan fisik mereka sendiri; sanggup nggak puasa selama pertandingan dan latihan? Kalau bisa, silakan. Kalau enggak, ya jangan. Mesut Ozil dari Jerman sudah mengumumkan pilihannya. Dia nggak ingin puasa dulu selama berjuang membawa pulang tropi Piala Dunia ke negaranya. Rekan satu timnya yaitu Sami Khedira dan Shkodran Mustafi merahasiakan keputusan mereka.

 

Dari tim Perancis, tiga pemain bertekad akan terus menjalankan puasa Ramadan, sementara satu lainnya tidak. Ofisial Perancis sebetulnya nggak membuat aturan khusus tentang ini. Tapi Mamadou Sakho, Moussa Sissoko dan Karim Benzema mantap terus berpuasa seperti Ramadan biasa, meski Bacary Sagna memilih nggak puasa dan menggantinya di hari lain nanti. Apa komentar sang pelatih? “Saya nggak bisa berbuat apapun selain menghormati keputusan tiap pemain. Saya yakin, pemain muslim yang tetap berpuasa bisa beradaptasi dengan baik,” jawab Didier Deschamps optimis, seperti dikutip Goal.com.

 

Lain lagi dengan timnas Swiss. Ofisial tegas melarang pemain muslim-nya berpuasa sampai perjalanan mereka di Piala Dunia 2014 berakhir. Swiss ini merupakan tim asal Eropa yang paling banyak permain muslim-nya, Superkids. Sebut saja Granit Xhaka, Valon Behrami, Philippe Senderos, Blerim Dzemaili, Gokhan Inler, Damir Mehmedi, Haris Seferovic, dan Xherdan Shaqiri. Pelatih Ottmar Hitzfeld membenarkan, ia memang melarang keras mereka berpuasa, demi memenangkan perhelatan ini.

 

FIFA punya alasan kuat tentang kebijakannya membebaskan pemain mau tetap puasa atau tidak. “Kami sudah melakukan penelitian yang intensif terkait Ramadan. Hasilnya, kalau puasa disiasati secara tepat, pemain akan mudah beradaptasi. Ahli gizi setiap tim pasti kan punya program khusus supaya pemainnya mempdapat asupan air yang cukup, sehingga performa mereka tetap terjaga saat bertanding,” jelas Michel D’Hooghe, Chairman Komite Medis FIFA.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

PHOTOS: GOAL

Share to :


Leave A Comment