Susahnya Curi Waktu di Lomba Renang

 

Kita berenang secepat mungkin. Di jalur sebelah, pesaing juga berenang cepat. Kita yakin telah berhasil menjadi yang pertama mencapai garis finish dan menang. Tapi, setelah melihat papan skor, tampak si pesaing di jalur sebelah mencatat waktu 0, 21 milidetik lebih unggul.

 

Superkids, aturan renang dibuat untuk memastikan fair play. Aturan tentang waktu berlaku sangat ketat agar keputusan pemenang jadi obyektif. Dalam lomba renang, diterjunkan beberapa orang sekaligus untuk mengawasi pertandingan. Misalnya juri garis finish, operator peralatan waktu, operator perekam/komputer, dan juru ukur waktu.

 

Lalu, bagaimana cara menghitung waktu? Waktu dicatat piranti elektronik Automatic Officiating Equipment (AOE) guna menentukan pemenang . Ketepatan waktu AOE dianggap lebih dipercaya, dibanding keputusan juru ukur waktu, asal alatnya dioperasikan dengan benar.

 

Andai AOE tidak berfungsi sepenuhnya, akan dipakai sistem semi-otomatis. Semi-AOE ini diawali dengan cara yang sama seperti AOE, tapi diakhiri dengan juru ukur waktu atau juri garis finish menekan tombol pada akhir lomba.

 

Kalau peralatan elektronik benar-benar nggak bisa digunakan, manusia juru ukur waktu akan bertugas penuh. Tiga juru waktu mencatat waktu perenang di jalur tertentu. Bagaimana bila dua dari tiga stopwatch yang mereka bawa mencatat waktu yang sama, tapi stopwatch ketiga berbeda? Ya, ini bisa saja terjadi. Keputusannya, dua waktu yang identik itu menjadi catatan waktu resmi. Nah, kalau tiga hasil pencatatan stopwatch tidak ada yang sama, maka waktu resminya adalah rata-rata dari ketiganya. Kalau hanya dua stopwatch yang terpakai dan hasilnya tidak sama? Waktu rata-rata keduanya menjadi waktu resmi.

 

Nantinya, waktu resmi itulah yang akan ditampilkan di papan skor.

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment