Basah Kuyup di Taman Air Balai Kota

Air mancur yang dipasang di trotoar ini membuat Surabaya meraih penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan.

Hampir tiap sore hingga malam, Taman Balai Kota Surabaya ramai dipenuhi anak-anak. Mereka datang bukan hanya untuk menikmati keindahan bunga, tapi juga bermain air. Taman ini memang dilengkapi fasilitas air mancur mini, Superkids. Airnya keluar dari beberapa lubang kecil di trotoar depan taman.

Nggak seperti air mancur biasa yang mengalir nonstop, yang satu ini punya jeda beberapa detik sebelum menyembur tinggi ke udara. Saat malam, gerakan air tampak meliuk-liuk, seperti sedang menari di antara cahaya lampu taman yang indah berwarna-warni. Warga biasa menyebut tempat ini sebagai Taman Air, atau Air Muncrat.

Taman Air dibangun Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya pada 2014. Berada di trotoar, letaknya jelas tepat di pinggir jalan yang ramai dilewati kendaraan-kendaraan. Taman Air berjarak hanya 50 meter dari rumah dinas wali kota. Awalnya, pembuatan air mancur bukan ditujukan untuk sarana bermain. Petugas selalu stand by berjaga untuk memastikan jangan ada anak bermain di sana.

Namun, melihat besarnya rasa penasaran anak untuk bisa menikmati cipratan air itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya membuat kebijakan baru. Ia memerintahkan bawahannya membiarkan anak-anak bebas bermain air di trotoar depan Taman Balai Kota, dengan pengawasan orangtua dan petugas jaga. “Tidak apa-apa kok kalau dipakai mandi sama anak-anak. Ini kan juga melatih syaraf motorik, baik untuk kesehatan. Saya senang mereka bisa main air di sana,” kata Risma.

Eits, tunggu dulu. Apakah air yang memancur ini bersih? Atau justru berbahaya untuk kesehatan kulit anak? Jangan khawatir, Superkids. Kualitas airnya dijamin aman buat kita. Tahu nggak, di dalam dek beton yang berada di bawah trotoar itu, ada alat penyaringan air yang dirancang akan bekerja secara alami. Peralatan khusus semacam ini hanya dipasang di dua taman Surabaya, yaitu Taman Bungkul dan Taman Balai Kota.

Basah-basahan di Taman Air tidak dikenakan biaya. Area ini bebas diakses siapa saja. Banyak warga yang tanpa rencana memarkir kendaraan untuk mengabulkan keinginan si kecil bergabung dengan anak-anak lain di sana. Nggak sedikit pula yang berasal dari luar Surabaya. Untuk yang sudah biasa main ke Taman Air, pasti akan membekali diri dengan handuk dan baju ganti. Masalahnya, tidak tersedia ruang ganti khusus selain toilet umum agak jauh dari sana. Agar praktis, banyak anak yang akhirnya memilih ganti baju di dalam mobil saja.

Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota Surabaya juga akan membangun air mancur yang sama di bagian dalam taman. Selain untuk keindahan, ini bertujuan memfasilitasi anak bermain air di tempat yang lebih aman. Jadi, main airnya nggak perlu khawatir bakal kenapa-kenapa, mengingat banyak kendaraan yang melintas di samping trotoar lebar itu.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

 

 

 

Share to :


Leave A Comment