Wisata Sejarah di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu

Superkids, pernahkah kalian berwisata di Kepulauan Seribu? Di Pulau Seribu memang banyak sekali destinasi menarik yang dapat dikunjungi. Seperti Pulau Bidadari, Pulau Pari, Pulau Harapan, Pulau Onrust dan masih banyak lagi. Pulau mana saja yang telah kalian kunjungi? Apakah Pulau Onrust menjadi salah satu tempat yang Superkids dan keluarga untuk dikunjungi? Yuk kita mengenal lebih dalam tentang Pulau Onrust.

 

Lokasi Pulau Onrust

Pulau Onrust merupakan salah satu pulau kecil yang berada di perairan Teluk Jakarta, Kepulauan Seribu Jakarta Utara. Pulau ini sangat berdekatan dengan Pulau Kelor, Cipir dan Bidadari. Pulau-pulau tersebut memang menjadi destinasi wajib bagi para pengunjung karena memiliki keindahan alam tersendiri. Sedangkan untuk Pulau Onrust, pulau ini terbilang cukup unik karena selain keindahan alam yang ada, di dalam pulau ini masih terlihat puing-puing bangunan peninggalan penjajahan Belanda, seperti keberadaan benteng dan juga bengkel kapal. Di pulau ini pula terdapat sebuah Museum Pulau Onrust, yang dapat Superkids kunjungi bersama dengan keluarga. Selain itu, di pulau Onrust, Superkids juga terdapat makam dari pemimpin pemberontakan DI/TII, S.M Kartosoewirjo.

 

Sejarah Nama Pulau Onrust

Pada masa Kolonial Belanda, masyarakat sekitar menyebut pulau ini dengan nama Pulau Kapal. Hal ini dikarenakan di Pulau ini sering menjadi persinggahan kapal-kapal besar sebelum menuju Batavia (Jakarta). Nama Onrust diambil dari Bahasa Belanda yang berarti ‘Tidak Pernah Beristirahat’ atau dalam Bahasa inggris adalah ‘unrest’. Hal ini berkaitan dengan aktivitas pelabuhan yang tidak pernah sepi akan kapal-kapal besar yang berdatangan. Ada pula sumber yang menyebutkan bahwa nama Onrust diambil dari nama bangsawan Belanda yang pernah tinggal di pulau tersebut, Baas Onrust Cornelis van der Walck.

 

Masa VOC

Dahulu Pulau Onrust digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja-raja Banten. Namun akhirnya terjadi sengketa antara Kerajaan Banten dan Jayakarta yang sama-sama meperebutkan Pulau Onrust sebagai wilayah kekuasaannya. Pada tahun 1610 dilakukannya perjanjian antara Belanda yang diwakili oleh L. Hermit dengan Jayakarta yang diwakilkan oleh Pangeran Jayakarta. Perjanjian ini membahas mengenai diperbolehkannya orang-orang Belanda mengambil kayu untuk pembuatan dan perbaikan kapal mereka di Teluk Jayakarta.

Hal ini berkaitan dengan banyak nya kapal yang berlayar ke Asia terutama Asia Tenggara dan tinggal beberapa lama, sering memerlukan perbaikan kapal akibat perjalanan yang panjang. Oleh karena itu VOC membangun galangan kapal di Pulau Onrust yang berfungsi sebagai bengkel kapal.

 

Masa Hindia Belanda

Pada sekitar tahun 1619, Pulau Onrust digunakan sebagai pos pertahanan terdepan untuk melindungi Kota Batavia. Benteng pertahanan tersebut hancur pada tahun 1800 akibat serangan dari pasukan Inggris. Dan bekas benteng pertahanan yang hancur tersebut masih dapat Superkids jumpai di Pulau Onrust. Sempat dilakukan pembangunan kembali pada tahun 1840 sebagai pangkalan laut, namun pada tahun 1883 hancur akibat  terjangan delombang pasang dampak dari letusan Gunung Rakata dan Krakatau.

Hampir seperempat abad terlantar, tahun 1911 Pulau Onrust berubah fungsi menjadi tempat karantina Haji hingga tahun 1933. Para calon haji dibiasakan terlebih dahulu dengan udara laut, karena pada saat itu jalur untuk mencapai Tanah Suci hanya bisa dilalui melalui laut selama berbulan-bulan lamanya.

Tahun 1933 hingga 1940, Pulau Onrus kembali berubah fungsi menjadi tempat tahanan para pemberontak yang terlibat dalam ‘Peristiwa Kapal Tujuh’. Saat Perang Dunia II pada tahun 1939, Belanda memanfaatkan Pulau Onrust sebagai kamp tahanan orang-orang Jerman yang bermukim di Hindia Belanda yang dicurigai sebagai mata-mata musuh. Begitupula saat Jepang menguasai Batavia pada tahun 1942, Onrust digunakan sebagai penjara bagi para penjahat criminal kelas berat.

 

Masa Kemerdekaan Indonesia

Setelah Indonesia merdeka, Pulau Onrust pernah dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit Karantina bagi penderita ppenyakit menular di bawah pengawasan Departemen Kesehatan Republik Indonesia hingga awal tahun 1960-an. Tempat ini juga digunakan sebagai pangkalan latihan militer hingga tahun 1965. Pulau ini sempat terbengkalai dan dianggap tidak bertuan, sehingga terjadi pembongkaran dan pengambilan material bangunan secara besar-besaran oleh penduduk sekitar.

Pada tahun 1972 Gubernur DKI Ali Sadikin mengeluarkan SK (Surat Keputusan) yang menetapkan Pulau Onrust sebagai pulau bersejarah dan patut dilestarikan.

 

Tiket dan Akses Menuju Pulau Onrust

Banyak yang belum mengetahui akses untuk dapat menuju Pulau Onrust. Jika Superkids sudah berada di Pulau Bidadari, lokasi Pulau ini sangat berdekatan. Atau jika Superkids dari Jakarta dapat melalui Marina Ancol menggunakan kapal atau dari Pelabuhan Muara Kamal dengan kapal nelayan. Untuk tiket masuk terbilang sangat murah, yaitu 5.000 untuk dewasa dan 3.000 untuk pelajar.

 

(Afiqka Yoe/ Image: Yayasan Mitra Museum Indonesia)

Source: Wikipedia, OkeZone

Share to :


Leave A Comment