Menjelajahi Kota Tua di Museum Angkut

Kendaraan paling jadul sampai yang tercanggih dipajang semua di sini.

Apa yang kau bayangkan kalau dengar nama Museum Angkut? Jejeran aneka macam kendaraan? Sejarah tentang alat transportasi yang pernah ada? Benar. Museum Angkut mengoleksi berbagai jenis angkutan, mulai gerobak, perahu, bus, sepeda, motor, mobil dan pesawat. Bisa dibayangkan, tempat penyimpanannya tentu sangat besaaaar.

Berada di kawasan asri lereng gunung Panderman di Batu, Jawa Timur, Museum Angkut berdiri di lahan seluas 3,8 hektare. Di sini ada 300 lebih kendaraan tradisional maupun modern, besar maupun kecil, tua maupun baru, asli maupun berupa replika. Tempat wisata ini buka pukul 12.00 sampai 20.00. Harga tiket masuk pada hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis Rp 60.000. Hari Jumat, Sabtu, Minggu dan tanggal merah Rp 80.000. Anak-anak nggak perlu bayar asal tingginya masih di bawah 85 cm.

Eits, bukan cuma kita lho yang kena charge. Kamera juga harus pakai tiket masuk khusus seharga Rp 30.000. Itu berlaku untuk semua jenis kamera. Baik DSLR, polaroid, handycam, maupun kamera digital, kecuali kamera ponsel. Tiket bakal digantung di badan kamera biar kita bebas memotret di dalam.

Saat masuk, sempatkan dulu deh berfoto di sebelah kanan pintu. Ada fotografer dan pengarah gaya yang akan melayani kita berpose dengan background polos. Ih, buat apa sih foto di situ? Nanti di pintu keluar, kita bisa pilih background paling keren untuk foto-foto itu. Seperti suasana kota London, Hollywood, dan Roma. Harga cetaknya Rp 50.000 per lembar ukuran jumbo. Nggak berminat? Ya nggak papa, nggak bakal dikenai biaya kok, walau tadi sudah heboh foto-fotoan di depan.

Museum Angkut dikemas indoor dan outdoor. Pertama, kita akan melewati hall berlantai dua tempat kendaraan-kendaraan dipajang persis seperti di museum lain. Di sini kita bakal ketemu langsung sama kendaraan yang usianya jauh di atas kita, Superkids. Misalnya Rolls Royce Phantom seri Limousine 1962, mobil mewah kuno yang diproduksi perusahaan Rolls Royce di Inggris. Ada pula aneka sepeda bermesin tempel sampai perahu pantai brumbun yang dulu digunakan nelayan di lantai pantai selatan.

Salah satu yang sangat dikagumi pengunjung adalah helikopter kepresidenan pertama milik Indonesia. Heli asli ini didapat Presiden Soekarno sebagai barter politik dengan pemerintah AS untuk pembebasan agen CIA bernama Allen Pope. Benda bersejarah lain yang bakal bikin kita betah lama-lama mengamati mungkin Tuxuci, mobil listrik rancangan Danet Suryatama. Mobil warna merah inilah yang terjun ke jurang saat diujicoba Dahlan Iskan (saat itu menjabat menteri BUMN) di Magetan. Kondisi bodinya penyok dan semua kacanya pecah.

Tapi tidak semua koleksi di dalam gedung adalah kendaraan tua. Banyak pula mobil-mobil balap Formula 1 (dan kita boleh duduk di dalamnya lalu berfoto!), yang diminati pengunjung.

Keluar dari gedung, kita akan disambut suasana kota tempo dulu (wah, oma-opa dan papa-mama pasti bernostalgia dengan tempat ini). Seperti kawasan Pecinan dan Sunda Kelapa di Batavia, Gangster Town di Amerika dan kota-kota besar di Benua Eropa. Trus apa hubungannya sama angkutan? Bangunan kota itu dibangun lengkap dengan kendaraan-kendaraan tua yang ramai berseliweran di jalanan pada era tersebut.

Misalnya di depan Warung Betawi “Populair” (salah satu restoran terkenal zaman dulu di Jakarta), ada versi pertama bajaj merah yang bunyi mesinnya memekakkan telinga. Sementara di depan Toko Boeroeng “Art Berdjaja” terdapat bemo oranye. Sepanjang kawasan ini diisi toko-toko tua dengan penulisan menggunaan ejaan lama.

Selanjutnya, kita akan berkeliling menikmati jalanan kota Roma, Paris, Berlin dan London dengan mobil-mobil tua keren terparkir di pinggirnya. Belum sempat melancong sampai ke Istana Buckingham di London? Berfoto di zona Buckingham yang putih dan bersih bakal bikin teman mengira kita benar-benar udah pernah ke sana!

Selamat menikmati petualangan seru di Museum Angkut.

 

Museum Angkut (www.museumangkut.com)

Jl Terusan Sultan Agung No 2, Kota Batu, Jawa Timur

Telp 0341-595007, 0821-4446-8002

Buka pukul 12.00-20.00

Twitter: @MuseumAngkut, Facebook: Museum Angkut

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

 

Share to :


Leave A Comment