Museum Sepuluh Nopember di Monumen Tugu Pahlawan

 

Mau dengar rekaman suara pidato asli Bung Tomo? Atau melihat seperti apa meriam PSU 40 mm yang dirampas arek-arek Suroboyo dari tentara sekutu pada pertempuran 10 November 1945? Semua masih tersimpan baik di Museum Sepuluh Nopember Surabaya.

Museum ini dibangun tujuh meter di bawah tanah di area Monumen Tugu Pahlawan. Itulah kenapa bangunannya yang seluas 1.360 m2 sama sekali nggak kelihatan ada di sana. “Museum sengaja dibangun di bawah tanah biar nggak menghalangi sudut pandang monumen. Bayangin kalau dibangun di atas tanah. Orang mau foto Tugu Pahlawan jadi nggak bebas, kesulitan dapat view yang bagus karena ada tambahan bangunan di sampingnya,” terang MT Agus, Kepala Sub Unit Konservasi Preparasi dan Bimbingan Edukasi UPTD Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember.

Museum ini mulai dibangun 10 November 1991, dan resmi dibuka 20 Februari 2000. Ada 145 konten koleksi yang dipamerkan berupa senjata, seragam, radio, mobil, kaset dan sebagainya. Hanya bayar tiket masuk Rp 6.000, kita bisa menjumpai banyak benda bersejarah yang menjadi saksi bisu pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Ada juga hall of fame, patung para pejuang, setting peristiwa penting yang dirangkum dalam delapan diorama statis, serta penayangan film pertempuran diorama elektronik. “Kami ingin merubah mindset masyarakat, bahwa museum adalah tempat menyimpan onggokan barang usang dan isinya sangat membosankan. Di sini pengunjung nggak cuma melihat koleksi berharga, tapi juga mendengar rekaman suara dan menonton film perjuangan,” jelas Agus bangga.

Koleksi pribadi tiga pahlawan (Bung Tomo, Mayjeng Sungkono dan HR Muhammad) ikut dipajang. Antara lain radio yang dipakai Bung Tomo pada 9 November 1945 untuk menyiarkan pidatonya. Lewat radio itulah Bung Tomo bicara berapi-api membangkitkan semangat juang rakyat menghadapi ultimatum sekutu.

Yang nggak kalah menarik, Superkids, adanya foto-foto penting terkait peristiwa pertempuran yang menjadikan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Sebut saja insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, penyerbuan markas Kempetai (polisi militer Jepang), dan keberadaan gedung Baad Van Justitie (Gedung Pengadilan Tinggi Belanda), yang menjadi tempat berdirinya Monumen Tugu Pahlawan sekarang.

Tiap hari, museum dikunjungi sedikitnya 100 orang. Pada akhir pekan, jumlahnya membludak jadi sekitar 1000. “Kami tunjang fasilitas museum dengan kegiatan-kegiatan menarik. Misalnya, hari Minggu ada pertunjukan drama teaterikal pertempuran 10 November 1945 oleh komunitas Roodeburgh (Jembatan Merah). Mereka tampil dua sesi, pukul 08.00 dan 09.00,” tambah Agus.

Museum Sepuluh Nopember juga sudah meraih beberapa penghargaan. Sebut saja Anugerah Wisata Jawa Timur 2014 sebagai Terbaik III Kategori Daya Tarik Wisata Budaya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. Juga, juara II Surabaya Tourism 3rd Destination Award kategori Communicative Information dari Pemerintah Kota Surabaya dan Universitas Ciputra.

Nah, kalau mau tahu asal sebutan Kota Pahlawan untuk Surabaya, datang saja ke sini, ya!

Museum Sepuluh Nopember
Jl Pahlawan Surabaya
Telp/fax 031 3571100
Senin-Jumat buka 08.00-15.00
Sabtu-Minggu buka 07.00-13.00

HAFIDA INDRAWATI
FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment