Rimbunnya Taman Flora di Tengah Kota

Ada 47 jenis tanaman pelindung, 44 tanaman perdu (semak), 13 tanaman langka dan 17 tanaman palem menghijaukan taman seluas 2,4 hektare ini.

Menghirup udara segar di antara ramainya kendaraan bermotor yang seliweran? Yup, benar. Ini bukan boongan. Tempat sehijau itu ada di Surabaya, kota kedua terbesar Indonesia yang pernah disebut sebagai kota terpanas senusantara. Namanya Taman Flora. Dia ada di Jl Manyar 80 A, dekat Terminal Bratang.

Nggak lebay rasanya menyebut Taman Flora sebagai paru-paru kota Surabaya. Udaranya sejuk banget dengan pemandangan superteduh karena dihuni ribuan tanaman berbagai jenis. Dulunya tempat ini dikenal dengan nama Kebun Bibit. Dibangun 1985, awalnya ia difungsikan sebagai tempat pembibitan beraneka pohon dan bunga. Warga boleh datang mencari tanaman apa saja dan membawanya pulang tanpa dipungut biaya.

Tapi sejak 1990, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya memindahkan Kebun Bibit ke kawasan Wonorejo. Kebun Bibit yang lama digunakan hanya untuk menyimpan koleksi tanaman, tanpa ada kegiatan pembibitan. Namanya pun diubah menjadi Taman Flora dan Fauna.

Eh, kok pakai fauna? Hehehe.. Taman ini memang sempat jadi kebun binatang mini. Kita bisa bertemu buaya, kura-kura dan sebagainya di sana. “Selanjutnya hewan-hewan itu dipindah ke Kebun Binatang Surabaya (KBS). Jadi kami ganti nama sekali lagi menjadi Taman Flora (saja), nggak ada lagi embel-embel fauna,” jelas Kepala UPTD Taman Flora Henri Setianto pada Superkids Indonesia.

Meski nama fauna dicopot, Taman Flora mempertahankan beberapa hewan untuk tinggal di sana. Ada rusa Bawean, rusa tutul, ikan nila, ikan mas, kelinci, ayam bangkok, burung jalak, burung cenderawasih dan lain-lain. Semua dibiarkan bebas berkeliaran di area khusus. Ikan-ikan ditempatkan di sebuah kolam besar di sisi utara. Warga, terutama anak-anak seperti kita, biasa memberi makan ikan yang pakannya bisa dibeli di sekitar pintu masuk. Terlalu mainstream? Gimana kalau nyuapin rusa aja?

Kandang rusa berada di ujung utara Taman Flora. Besar maupun kecil, semuanya terlihat sehat dan bersih. Rusa menjadi penghuni tetap sejak tahun 2000, sumbangan dari Dinas Pertanian Kota Surabaya dan mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH. Awalnya lima ekor, sekarang berkembang biak menjadi puluhan. Di pintu masuk banyak yang jualan kacang panjang untuk  makanan rusa. Kalau kacang panjang dijulurkan ke mereka, hewan-hewan cantik itu akan segera mendekat dan menghabiskannya dalam sekejap. Hap!

Di sebelah utara juga, terdapat sebuah sangkar raksasa berisi burung, ayam dan kelinci. Tapi kita nggak bisa memberi mereka makanan apa-apa. Di sekitarnya ada mushala, tempat duduk-duduk dan arena outbound untuk anak. Lalu, apa yang menarik di sisi selatan? Dihiasi pepohonan rimbun, sebelah selatan Taman Flora menjadi lahan perkemahan, playground, perpustakaan dan  jogging track.

Taman Flora buka setiap hari pukul 07.00 sampai 17.30, tanpa membayar karcis masuk alias gratis. Tapi jangan pernah main ke sana pakai seragam sekolah, ya. Yang nekad bakal diusir pulang oleh petugas. “Kami terbuka menerima kunjungan dari mana saja. Tapi kalau ke sininya masih berseragam, akan disuruh pulang karena dicurigai bolos. Kecuali bareng rombongan sekolah,” pesan Henri.

Bila pihak sekolah ingin mampir membawa murid berwisata alam ke Taman Flora, surat izin bisa diurus di kantor DKP Kota Surabaya, Jl Menur 31 C, nggak jauh dari sana. Udara sejuk di tempat ini juga dilengkapi Wi-Fi. Well, artinya kita bisa menikmati kesejukan taman tengah kota, foto-fotoan sepuasnya dan membagi pengalaman itu secepat-cepatnya ke media sosial. Yippie!

 

 

 

 

Taman Flora

Jl Manyar 80 A

Surabaya

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment