Stadion Indoor Modern DBL Arena

Berkapasitas 4.000 penonton, full AC, dan parkiran superluas.

Dibangun hanya tujuh bulan pada 2008, DBL Arena menjadi stadion paling bergengsi di Surabaya saat ini. Gedungnya berdiri megah setinggi tiga lantai. Basement difungsikan untuk parkiran, lantai satu buat atrium, dan lantai atas sebagai arena. Di sinilah liga basket pelajar terbesar Indonesia, Development Basketball League (DBL) yang dulu bernama DetEksi Basketball League, rutin digelar.

DBL Arena memang nggak terpisahkan dari sejarah perjalanan DBL. Sebelum DBL Arena ada, perhelatan DBL numpang di sejumlah gelanggang olahraga. Penontonnya membeludak, sampai-sampai panitia terpaksa menerapkan sistem refill. Tiap satu pertandingan selesai, semua penonton harus keluar sebab jumlah penonton pertandingan berikutnya nggak kalah banyak. “Kami melihat, nggak ada stadion yang cukup memadai untuk event sebesar DBL di Surabaya. Baik kapasitasnya maupun fasilitasnya. Maka DBL Arena pun dibuat,” kenang Public and Media Relations DBL Indonesia, Daniel B Pratomo pada Superkids Indonesia.

Nggak hanya lapangan bagus berstandar nasional yang jadi keunggulan DBL Arena. Kebersihan juga sangat diperhatikan, mulai toiletnya, tribun, sampai ruang ganti dan kamar mandi pemain. Gedungnya full AC, sehingga kita yang duduk manis menonton maupun pemain di lapangan, nggak bakal kegerahan sepanjang pertandingan. Para pebasket dunia juga sudah merasakan kenyamanan DBL Arena. Seperti Danny Granger (top scorer Indiana Pacers), Kevin Martin (bintang Sacramento Kings), David Lee (New York Knicks), sampai asisten pelatih NBA Neal Meyer (LA Clippers) dan Joe Prunty (Portland Trail Blazers).

DBL sendiri menjadi kompetisi pertama di Indonesia yang mengembangkan konsep student athlete. Performa pemain saat belajar di ruang kelas dinilai sama penting dengan performa saat bertanding di lapangan basket. Semula liga ini diniati sebagai sebuah kompetisi sederhana, tapi diselenggarakan secara benar. Maksunya, nggak boleh ada pemain profesional atau semipro, nggak boleh ada sponsor rokok, alkohol, dan minuman berenergi. Setelah empat tahun dikembangkan di Surabaya, pada 2008 DBL menyebar ke berbagai provinsi di  Indonesia.

Pada tahun pertama pembukaan DBL Arena saja, DBL diikuti lebih dari 13.000 pemain dan ofisial, disaksikan lebih dari 210.000 penonton. Pada 2009, partisipan meningkat menjadi lebih dari 18.000 orang, dengan jumlah penonton meroket hingga lebih dari 400.000 orang. Pada 2010 lalu, DBL Arena menjadi tempat pelaksaaan 1.274 pertandingan dalam 210 hari, dengan 1.087 tim, 24.404 pemain dan lebih 555.000 penonton. Ini menjadikan DBL sebagai kompetisi basket terbesar di Indonesia dalam level apa pun.

Ngggak cuma itu, Superkids. DBL menjadi liga pertama di Indonesia yang berkolaborasi dengan NBA. DBL Arena pun rutin menjadi tempat penyelenggaraan event basket  bergengsi NBA Madness dan Indonesia Development Camp. Stadion ini semakin disukai karena lokasinya yang berada di jalour utama kota Surabaya dan diapit berbagai gerai makanan dalam satu area. Mulai Pizza Hut, Dunkin Donuts, sampai Starbucks.

Buat yang mengaku anak basket, jangan lupa mampir ke DBL Store di lantai satu DBL Arena. Toko ini menyediakan berbagai merchandise dan pernak-pernik basket yang keren. “DBL Store menjadi toko resmi penjualan sepatu Under Armour di Indonesia,” jelas Daniel. Under Armour adalah label sepatu milik pebasket Stephen Curry, yang menjadi MVP reguler NBA musim 2014/2015.

DBL Arena (www.dblindonesia.com), Jl Ahmad Yani 88 Surabaya 60234

DBL Indonesia Office, Graha Pena lantai 20, Jl Ahmad Yani 88 Surabaya 60234

Telp +62 31 820 2195, Faks +62 31 825 0019

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: DBL INDONESIA

Share to :


Leave A Comment