Belajar Menulis bersama IWEC

Makin banyak penulis cilik menerbitkan buku. Karya mereka dipajang di toko-toko, nama mereka tercantum di sampulnya, dan tulisan itu dibaca banyak orang yang mungkin nggak mereka kenal. Pingin seperti mereka, Superkids?

Indonesia Writing Edu Center (IWEC) membuka kesempatan untuk anak-anak seusia kita belajar menulis.Tapi apa iya menulis bagus pun perlu belajar? Apa latihan sendiri saja nggak cukup? Menurut CEO IWEC, Maylia Erna Sutarto, belajar di sebuah lembaga pendidikan dengan berlatih menulis sendiri, sama pentingnya. Mengikuti kursus menulis berarti mencari sudut pandang dari orang yang lebih kompeten. Sementara berlatih sendiri merupakan aplikasi yang dilakukan kontinyu untuk mencapai tujuan.

“Kelemahan berkomunikasi tulisan adalah kita nggak ketemu muka sama lawan ‘bicara’. Makanya, kalau salah memilih kata, keliru pemakaian tanda baca, dan tata bahasanya kurang tepat, pesan yang diterima lawan bicara bisa salah. Akhirnya terjadi miskomunikasi,” jelas Erna tentang pentingnya punya kemampuan menulis yang baik.

Kabar bagus untuk kita, Superkids. IWEC merancang Program Penulis Cilik untuk anak usia 7-12 tahun. Pada Level Dasar, kita akan dikenalkan dasar-dasar teknik menulis, praktik menulis dan beraktivitas. Di Level Lanjutan, kita diajarkan tentang dasar-dasar lanjutan, praktik menulis fiksi maupun nonfiksi, dan beraktivitas. Sementara di Level Penjurusan, kita akan dibagi dalam kelas Fiksi dan Nonfiksi. Siswa Kelas Fiksi mempelajari lebih dalam tentang teknik penulisan fiksi, pemaparan cerita, dan pembuatan buku antologi. Sedangkan siswa kelas Nonfiksi akan belajar lebih dalam mengenai teknik penulisan nonfiksi, pemaparan cerita dan pembuatan buku antologi.

Serunya, belajar menulis di IWEC bukan berarti selalu duduk manis menyimak pelajaran di kelas. IWEC menerapkan sistem pembelajaran indoor dan outdoor. Di kelas, kita memang diberi teori dan latihan menulis step by step. “Anak tidak kami haruskan langsung menulis cerita panjang, melainkan kami bimbing dari awal. Dimulai dengan belajar menulis deskripsi waktu, tempat, benda, maupun orang secara baik dan rinci, dengan mengembangkan kemampuan dia berbahasa,” tutur Erna.

Tim pengajar akan langsung memeriksa tulisan kita, lalu memberi saran dan meminta kita melengkapinya seperi saran tadi. Nah, kalau dasar menulis itu sudah dikuasai, kita akan belajar membuat alur cerita, dilanjutkan menulis cerita pendek, menulis tulisan jurnalistik atau laporan, menulis biografi, dan menulis semacam ensiklopedia mini tentang hal-hal yang kita sukai.

Suasana belajar di kelas juga menyenangkan karena dikemas dalam berbagai permainan. Misalnya, membuat sebuah kalimat atau cerita dari huruf-huruf yang diambil secara acak di kertas yang berserakan. Ini bakal mendorong kita berpikir keras mencari kalimat untuk menyambungnya menjadi cerita yang baik dan masuk akal. Asyik, ya?

Di IWEC, sesekali kita akan dibawa keluar kelas dan belajar di tempat terbuka seperti taman kota, perpustakaan, tempat wisata, maupun berkeliling kota. Kadang, IWEC pun mengundang seorang pakar lalu mengajak siswa berdiskusi tentang hal-hal penting yang perlu diketahui.

Kenapa harus belajar di luar ruangan? “Dalam menulis, kita perlu pengalaman yang konkret, sesuatu yang pernah kita alami atau lihat sendiri. Pengalaman itu akan menambah imajinasi kita dalam mengembangkan cerita. Kalau dialami sendiri kan lebih gampang mendeskripsikannya dengan baik,” kata Erna. Pembelajaran outdoor ini sekaligus menunjukkan bagaimana seorang penulis pun butuh melatih kepekaan dan empati dalam melakukan observasi.

Nanti, di akhir tingkatan, IWEC akan memberi laporan perkembangan kita secara verbal. Jangan khawatir, Superkids. Para pengajar tidak menggunakan angka sebagai penilaian, tapi lebih pada penjabaran sikap, keaktifan kita di kelas, kemajuan belajar, dan kekurangan yang bisa menghambat kita dalam menulis. IWEC lalu memilih karya-karya yang pernah kita buat saat belajar di sana, lalu mendorong kita mengembangkannya untuk diterbitkan dalam sebuah buku antologi. “Kami akan gelar acara peluncuran buku agar siswa lebih percaya diri tentang kemampuan menulisnya,” janji Erna. Wah! Tertarik?

 

Indonesia Writing Edu Center (IWEC)

www.iwecindonesia.com

Jl Jemursari Selatan VIII No 6 Surabaya

Phone 031-79435346, 081-855209540, 085-731555507

Facebook: Iwec

Twitter: @iwec_indonesia

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: DOKUMENTASI IWEC

 

 

Share to :


Leave A Comment