Berprestasi Dunia bersama Sanggar Lukis Daun

Siswanya sudah mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang internasional. 

 

Sebelas tahun berdiri sejak 22 April 2004, Daun Sanggar Lukis Anak berhasil mengantarkan para pelukis cilik meraih ratusan prestasi di dalam maupun luar negeri. Sanggar yang dikelola seniman Arik S Wartono ini memang aktif mengikuti lomba yang digelar PBB, organisasi internasional dan perusahaan multinasional. Hasilnya, hampir tiap kompetisi selalu menang.

Karya-karya itu juga banyak terpilih mewakili Indonesia untuk dipamerkan di Inggris, Rusia, Australia, Jerman, Perancis, Kanada, AS, Polandia, Macedonia, Turki, Jepang, Hongkong dan sebagainya. Nama Daun pun kini menyebar ke seantero dunia.

Berbeda dari sanggar lukis lain yang muridnya belajar di satu tempat, Daun justru menerapkan sistem belajar kelompok. Satu tim  terdiri sekitar lima anak (maksimal 10) yang rumahnya berdekatan. Jadi, tempat latihannya ya gantian. Minggu ini di rumah si A, minggu depan di rumah si B, dan seterusnya. Pembimbing yang bakal mendatangi mereka ke rumah. “Kami juga sering bikin acara melukis on the spot. Jadi melukisnya di taman, sawah, pantai, pasar, candi atau mana saja sesuai kesepakatan,” jelas Arik pada Superkids Indonesia.

Daun yang bermarkas di kota Gresik membuka kelas di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bojonegoro dan Malang. Di tiap kota, Arik berupaya maksimal agar tempat belajarnya selalu di luar ruangan. Misalnya teras rumah, halaman belakang, kebun, dan taman. Arik meyakini, itu merupakan cara terbaik memicu kreativitas siswa dalam menghasilkan karya yang bermutu tinggi.

Pola belajar yang kreatif itu terbukti melahirkan lebih dari 160 kemenangan internasional untuk Indonesia. “Kami bahkan pernah meraih 12 gelar juara dalam satu even yang sama di Polandia, 2014 lalu. Yang terbaru, lukisan murid berusia enam tahun Kennard Alvaro Hadinata terpilih di ajang The 18th Kanagawa Biennal World Children’s Art Exhibition di Jepang, 19 Maret 2015,” ucap Arik bangga.

Daun juga mengembangkan kelas terapi untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Pada mereka, Arik menjadikan kegiatan melukis sebagai media untuk menunjukkan kemampuan terbaik, bukan sekadar penyaluran hobi. Prestasi murid dari kelas khusus ini juga mencapai level internasional. Salah satunya dalam kompetisi yang digelar United Nations Environment Programme (UNEP), badan khusus PBB bidang lingkungan hidup pada. Lomba tahun 2010 itu diikuti ratusan anak dari berbagai negara.

Bagaimana cara bergabung dengan sanggar keren ini? Untuk wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Daun membuka beberapa kelas yang dibagi berdasarkan usia dan bakat. Pendaftar akan menjalani tes sebagai acuan materi yang akan diberikan. Nantinya, tiap anak memang akan mendapat materi berbeda sesuai bakat dan kemampuannya. Biaya pendaftaran Rp 300.000 untuk wilayah Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Bojonegoro, dan Rp 500.000 untuk Malang. Usia murid bervariasi antara 2-18 tahun.

Saat seleksi, anak diminta membawa perlengkapan melukis (meja lukis, pensil, spidol, krayon, dan sebagainya) serta karya (tidak harus yang sudah jadi). Ada empat kriteria yang diperhatikan untuk melihat bakat dan kemampuan anak, yaitu kemampuan skets, colour of harmony (padu-padan warna), teknis atau style, dan imajinasi.

Daun sedang membangun Daun Mini Gallery, yang dirancang sebagai galeri seni khusus anak pertama di Asia Tenggara. Galeri ini akan menjadi tempat anak-anak Daun memamerkan karya mereka, sekaligus wahana belajar seni bagi seluruh anak super Indonesia.

 

 

 

 

 

Padepokan Seni Daun

Perumahan Banjarsari Asri VI No 28

Banjarsari, Gresik, Jawa Timur

Telp: 03171177447, 08121630334

Pin:  2813A4BD

E-mail: daunsanggarlukisanak@yahoo.com

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: DAUN SANGGAR LUKIS ANAK

   

 

 

 

 

Share to :


Leave A Comment