DBL Academy, Sekolah Basket Berstandar Internasional

Banyak klub basket yang siap menerima Superkids berlatih bersama. Tapi, kalau ingin mempelajari basket sungguh-sungguh, DBL Academy bisa jadi salah satu pilihannya. Sekolah basket untuk anak usia 7-15 tahun ini didirikan PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia dengan standar internasional. Bukan saja melibatkan para pelatih profesional, melainkan juga kurikulum dan fasilitas latihan kelas dunia.

 

Lapangan basketnya indoor ber-AC. Lantainya beralas kayu terbaik sesuai standar NBA, menjamin keamanan dan kenyamanan Superkids selama latihan. DBL Academy Court ini dibagi dua area, main court dan mini court dengan ring sebanyak 14 buah. Ring basketnya bisa disetel naik-turun lho sesuai kebutuhan. Di main court, ring dipasang setinggi 305 sentimeter (juga sesuai standar NBA) dan biasa digunakan Superkids usia 10-15 tahun. Sementara di mini court, tinggi ring basket hanya 260 sentimeter dan biasa digunakan siswa yang lebih kecil. “Main basket bukan sekadar melempar bola masuk ke dalam keranjang. Tapi juga bagaimana mempelajari tekniknya yang benar,” jelas Business Development Supervisor DBL Academy Wiryawan Prasetyo SP pada Superkids Indonesia.

 

Selain court yang superkeren, DBL Academy pun dilengkapi locker room dan shower room. Setiap murid yang datang latihan harus menyimpan tas dan barang-barang lainnya ke dalam loker, lalu turun untuk berkumpul di lapangan. Jadi, selain barang bawaan Superkids bakal aman karena kuncinya disimpan sendiri, area latihan juga terlihat bersih karena nggak ada tas dan sepatu berserakan di pinggir lapangan. Nanti, selesai latihan, Superkids bisa mandi di ruang ganti agar kembali segar saat tiba di rumah. Fasilitas lain yang nggak kalah asyik adalah mini gym dan lobby area yang cozy. Superparent bisa nungguin Superkids latihan sambil bersantai di lobi, atau membakar kalori di gym. Gym ini memang boleh dipakai siswa maupun orangtua.

 

DBL Academy membagi murid dalam tiga kategori. Yaitu Hoops (7-9 tahun), Rookie (10-12 tahun), serta Starter (13-15 tahun). Pendidikan basket dijalankan menggunakan kurikulum World Basketball Academy (WBA) yang bermarkas di Perth, Australia. “Kami amati, WBA memiliki fundamental basketball yang kuat dan itu sangat dibutuhkan oleh pebasket-pebasket muda Indonesia,” kata Prasetyo. Programnya meliputi Basketball Class, Character Building Class, dan Nutrition Class yang semua wajib diikuti para siswa.

 

Menariknya lagi, Superkids pun berkesempatan menjalani latihan dengan bimbingan pelatih kelas dunia. Seperti Mick Downer, asisten pelatih timnas basket Australia yang sukses meloloskan timnya ke Olimpiade Rio 2016. Downer menjabat sebagai technical director DBL Academy. Sedangkan salah satu point guard terbaik Indonesia, Dimaz Muharri menjabat sebagai head coach. Dalam sesi latihan, ada head coach dan tiga assistant coach yang bakal dampingi Superkids. Meski lapangannya cukup untuk 60 orang, DBL Academy membatasi hanya menerima 35 murid per kelas. Masing-masing bakal mendapatkan bola basket, biar nggak perlu ngantre menunggu giliran berlatih shooting, drible, passing, dan lain-lain.

 

Pasti tertarik, kan? Superkids bisa pilih mendaftar di kelas reguler atau premium. Biaya registrasi regular class Rp 1 juta dan SPP bulanan Rp 1 juta. Pendaftaran premium class Rp 2 juta dan SPP Rp 2,5 juta per bulan. Siswa kelas reguler bisa mengikuti pelatihan sebanyak dua kali seminggu, sedangkan kelas premium tiga kali seminggu dengan jadwal lebih fleksibel. Fasilitas mini gym juga hanya bisa diakses oleh siswa kelas premium. Dibuka Januari 2016, kini ada 270 siswa rutin berlatih di sekolah basket satu-satunya di Jawa Timur ini.

 

DBL Academy

Graha Pena Building 2nd Floor

Jl Ahmad Yani 88 Surabaya 60234

Telp 0822 4260 6100, 031 820 2195, Faks 031 825 0019

Twitter: @DBLAcademy

Instagram: @dblacademy

Facebook: DBL Academy

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: DBL ACADEMY

Share to :


Leave A Comment