Mengenal Sejarah Sumpah Pemuda

Selamat Hari Sumpah Pemuda, Superkids! Gimana tadi di sekolah, pada ikut upacara nggak? Bicara soal Sumpah Pemuda, Superkids sudah tahu belum bagaimana sejarahnya? Nah, jadi mulanya ada sebuah perkumpulan yang bernama Perhimpunan Indonesia, dibentuk pada 1908 dan hanya perkumpulan mahasiswa yang bersekolah di Belanda tapi belum menunjukkan perannya di Indonesia.

 

Namun, hal itu berubah ketika beberapa tokoh mulai masuk ke dalam perkumpulan ini seperti Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada 1913. Muncul pula nama lain yang menjadi tokoh penting dalam kemerdekaan, seperti Sutan Sjahrir dan Mohammad Hatta.

 

Pada 7 Maret 1915, organisasi Tri Koro Dharmo berdiri. Anggotanya terdiri dari pelajar bumiputra yang berasal dari perguruan dan sekolah yang ada di Jawa. Pelajar dari Jawa dan Madura menjadi inti organisasi ini. Tri Koro Dharmo memiliki tiga tujuan mulia (sakti, bukti, dan bakti), menginginkan adanya perubahan dari cara pandang pemuda akan kondisi yang terjadi di Indonesia. Kemudian, karena adanya desakan mengenai keanggotaan, perkumpulan berganti nama menjadi Jong Java, seluruh pelajar dari Jawa, Bali, Madura, Lombok dapat bergabung dalam organisasi ini.

 

Ada berbagai organisasi pemuda yang berkembang kala itu, sepeti Jong Ambon, Jong Batak, Jong Betawi, Jong Celebes, Jong Islaminten Bon, Pemuda Kaum Betawi, Pemuda Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) dan masih banyak lagi. Mereka membutuhkan dukungan agar bisa bersatu demi tercapainya kemerdekaan, sehingga muncul keinginan untuk bisa menyatukan para perkumpulan pemuda ini ke dalam musyawarah besar.

 

30 April sampai Mei 1926 Kongres Pemuda I dilakukan, namun sayangnya saat itu belum bisa menyatukan rasa persatuannya. Para pemuda ini akhirnya sadar bahwa mereka perlu bersatu dan berjuang melawan penjajahan. Kemudian, tanggal 27 sampai 28 Okober 1928 adanya rasa senasib akhirnya mereka berkumpul lagi dan melaksanakan Kongres Pemuda II.

 

Hasil Kongres Pemuda II tersebut menghasilkan 3 bulir ikrar (sumpah) sebagai berikut:

  • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
  • Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
  • Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

 

Istilah “Sumpah Pemuda” tidak muncul dalam putusan kongres, tetapi diberikan sesudahnya. Lalu, pada tahun 1959 Presiden Soekarno menetapkan 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

 

Nah, Superkids, itulah sejarah mengenai Sumpah Pemuda, tentang bagaimana para pemuda akhirnya bersatu dan berjuang bersama demi kemerdekaan Indonesia.(Debby/Photo:Istimewa)

Share to :


Leave A Comment