Sejarah Hari Perempuan Internasional

International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional mulai diperingati sejak abad ke-20. Peringatan ini punya hubungan erat dengan nasib perempuan yang bekerja pada pabrik-pabrik di New York. Nah, pada tanggal 8 Maret 1857, para buruh perempuan yang bekerja di pabrik pakaian dan tekstil melakukan protes karena keadaan lingkungan kerja yang buruk serta gaji yang rendah.

 

Akan tetapi, para buruh perempuan ini diserang dan dibubarkan polisi. Demi memperjuangkan nasib mereka dan mendapatkan keadilan, para buruh perempuan ini akhirnya membentuk serikat buruh. 50 tahun kemudian, tanggal 8 Maret 1907, dikabarkan terjadi aksi demonstrasi yang melibatkan lebih dari 15 ribu perempuan buruh pabrik tekstil di New York.

 

Nah, di Eropa, Hari Perempuan Internasional pernah diperingati sekitar tahun 1910-1920. Sayangnya peringatan ini terlupakan. Oh iya, sebelum itu, ada pilihan tanggal lain untuk memperingati hari ini, yaitu tanggal 19 Maret. Tanggal ini dipilih karena adanya aksi demo di beberapa negara Eropa pada tanggal yang sama. Tanggal 19 Maret 1911, lebih dari sejuta orang di Eropa, meliputi sejumlah negara termasuk Austria, Denmark, Hungaria, Jerman, dan Swiss untuk mendapatkan keadilan dan kesetaraan.

 

Tetapi, para pendukung 8 Maret juga terus melakukan aksi setiap tanggal itu seperti di Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa, Jerman, Inggris, Rusia, dan lainya. Penetapan tanggal ini juga melalui proses yang panjang karena situasi yang masih sering terjadi perang. Sampai PBB memperingatinya tanggal 8 Maret 1975 dan peresmian Hari Perempuan Sedunia terjadi dua tahun kemudian, 8 Maret 1977 dan diperingati sampai sekarang.

 

Nah, untuk saat ini, peringatan Hari Perempuan Internasional bukan lagi tentang memperjuangkan nasib buruh perempuan. Peringatan punya arti yang lebih luas dan diarahkan pada persamaan hak perempuan di berbagai bidang dan profesi.

 

Perempuan saat ini punya kesempatan yang tidak terbatas, untuk punya profesi apa saja seperti menjadi astronaut, dokter, guru, pilot, presiden, tentara dan lainnya, ataupun sekolah yang tinggi.

 

Nah, Superkids, sudah menjadi tugas kita untuk menghargai perjuangan perempuan di seluruh dunia dengan cara belajar yang rajin dan mengejar cita-cita kita sebaik mungkin. (Debby/ Image: Freepik)

Share to :


Leave A Comment