Etika Bagi-Bagi Ang Pao

Biar hoki, bagi-bagi uang ang pao juga ada aturannya, Supermom.

Nggak ada sumber tertulis yang secara pasti menyebut, kapan sih tradisi pembagian uang dalam amplop merah ini dimulai. Dulu, sebelum diamplopi, uang biasanya diberikan dalam bentuk recehan yang diikat pakai tali merah. Kok receh?

Ya, sampai zaman Dinasti Song (960-1279), nominal uang kertas yang beredar di China masih yang besar-besar saja. Jadi orangtua seperti kita umumnya memberi Weng atau Tongbao, keping perunggu bernominal terkecil, untuk anak-anak. Di bagian tengah koin ini ada lubang segi empat, tempat mengaitkan si tali merah.

Sekarang lain lagi. Uang selalu dibungkus rapi ke dalam amplop kecil merah yang disebut ang pao atau angpao. Warnanya selalu merah karena melambangkan keberuntungan dan pengusir roh jahat dalam kepercayaan China. Beberapa daerah punya sebutan sendiri-sendiri lho untuk ang pao. Misalnya, dalam bahasa Mandarin disebut hong bao, dalam bahasa Kanton disebut lai see, dan dalam bahasa Vietnam disebut li xi.

Menurut tradisi, uang ang pao nggak bisa diberikan sembarangan pada siapa saja yang kita suka dan berapa saja sebanyak yang kita mau. Ada beberapa aturan yang dipercaya secara turun temurun terus dilakukan. Tujuannya tentu agar pemberian itu membawa keberuntungan untuk kita, bukan justru sebaliknya.

Berikut ini beberapa etika seputar ang pao yang perlu kita semua tahu.

Penerima

Siapa saja yang dianggap berhak kebagian ang pao? Tentu anak-anak kecil masuk dalam daftar. Remaja atau orang dewasa juga kecipratan, selama mereka masih berstatus lajang. Bagi yang sudah menikah, ang pao hanya boleh diterima dari orangtuanya.

Pemberi

Yang udah nikah wajib memberi ang pao pada anak-anak dan orangtua. Gimana kalau belum nikah tapi sudah mapan dan kepingin berbagi? Ya boleh saja. Tapi uang sebaiknya diberikan tanpa bungkusan amplop merah.

Jumlahnya

Nggak ada standar baku antara berapa sampai berapa. Nominalnya sesuai kemampuan ekonomi saja. Yang pasti, Superparent, jangan memberi uang mengandung angka empat (4) ya. Karena 4 dipercaya membawa sial dan bermakna kematian. Misalnya Rp 40.000, Rp 74.000, Rp 400.000 dan seterusnya. Selain itu, jumlah uang juga harus genap, tidak boleh ganjil. Angka yang identik dengan keberuntungan adalah delapan. Jadi, sebaiknya isi ang pao dengan nominal berkelipatan delapan.

Pesan

Tulisan yang ditulis di sampul ang pao maupun diselipkan di dalamnya sebaiknya berhubungan dengan hal-hal baik saja. Seperti harapan tentang kebahagiaan, kemakmuran, keberuntungan, kesehatan, dan panjang umur.

Penggunaan

Boleh nggak uang ang pao yang terkumpul dibelanjakan sepuasnya hari itu juga sama si kecil? Atau, perlukah kita larang karena harus ditabung dalam jangka waktu tertentu dulu? Kalau menurut tradisi kuno, uangnya justru nggak boleh dipakai belanja karena dianggap pemberian Dewa Uang, Cai Shen. Sebaiknya, uang disimpan baik-baik di dompet atau saku celana. Tapi tentu Superkids bisa kita arahkan untuk membelanjakan uang itu secara bijak.

Gong xi fat chai!

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: 123RF

 

Share to :


Leave A Comment