Ibu Bersyukur, Anak Bersyukur

 

Superparents, jangan biarkan anak-anak tumbuh manja. Anak-anak harus hidup dengan hati bersyukur dan mau berkorban dengan penuh kasih atas apa yang mereka miliki. Anak-anak yang nggak tahu berterima kasih jarang merasa puas, nggak peduli berapa banyak yang mereka miliki. Anak-anak yang suka bersyukur bisa menikmati berkah yang datang dengan cara apapun pada mereka, meski nggak banyak.

 

Membesarkan anak-anak yang suka bersyukur membutuhkan pembelajaran sepanjang hidup. Tapi, jangan putus asa. Anak-anak dan orang dewasa bisa kok diajari untuk bersyukur.

 

Beri contoh; Anak belajar dari apa yang orang tua mereka katakan dan lakukan di depan anak-anak. Jadi, koreksi kata atau perilaku kita, saat anak-anak meniru kekeliruan kita. Jadikan ucapan ‘Terima kasih Tuhan atas segalanya’ sebagai kebiasaan. Juga, ucapkan terima kasih pada anak-anak dan orang lain yang membantu kita.

 

Hidup hemat; Ajarkan sopan santun, dan jangan manjakan anak. Katakan kepada mereka bahwa kita tidak bisa memberikan semua yang mereka minta. Anak-anak akan menjadi kurang menghargai bila kita memberi mereka segalanya. Ketika kita mengembangkan kebiasaan manja, kita merusak pertumbuhan rasa bersyukur anak-anak. Pikirkan baik-baik.

 

Tunjukkan realita; Sangat mudah untuk hidup dalam gelembung yang diciptakan media dan menikmati sendiri kemakmuran yang memisahkan kita dari lingkungan. Karena itu, bawa anak-anak ke daerah miskin atau daerah yang dilanda bencana alam atau ke panti asuhan. Tunjukkan, jangan hanya ceritakan.

 

Donasi; Langkah selanjutnya adalah kepedulian sosial dengan mengajari mereka melayani orang lain. Tunjukkan pada mereka kedermawanan yang memberikan tingkat pengorbanan tertentu. Maka, bawa mereka untuk berbagi dengan orang-orang yang tidak punya, untuk para tunawisma. Untuk memulai, kita bisa menyumbangkan mainan yang nggak terpakai atau pakaian yang sudah kekecilan. Anak-anak dapat membantu proses ini dan pergi bersama kita saat menyerahkan kotak bantuan. Tindakan ini akan mendorong anak-anak menjadi seorang pengasih.

 

Untuk bersyukur; Kita mungkin perlu diingatkan oleh hari-hari khusus dalam kalender. Namun, bersyukur seharusnya tidak menjadi masalah satu hari karena kita harus selalu bersyukur setiap hari. Ketika kita bersyukur, anak-anak akan bersyukur juga.

 

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO : THINKSTOCK

Share to :


Leave A Comment