Si Cengeng, si Gendut, si Ompong

 

Andre punya putri cantik bernama Nina yang berusia enam tahun. Saat Andre menjemputnya pulang sekolah, Nina berlari gembira tapi tersandung dan jatuh di atas kotoran hewan. Andre segera membantunya berdiri dan  bilang, “Nggak papa, kamu jadi Ratu Bau sekarang!”

 

Ini permasalahan nyata bagi kita, Superparent, terkait kebiasaan menjuluki anak dengan sebutan tertentu. Ada perdebatan keras tentang kapan harus mencampurkan humor dengan cinta. Kita jelas harus hati-hati memberi panggilan, julukan, atau sebutan untuk Superkids. Meski maksudnya bercanda, memberi julukan buruk adalah jenis bullying yang menyakitkan. Julukan itu seperti memberi cap pada Superkids atau mendefinisikan siapa dia. Saat kita memanggilnya ‘Ndut’, ‘Cengeng’, ‘Keriting’, ‘Cerewet’, ‘Raja Ompol’ dan sejenisnya, julukan itu akan langsung tertanam kuat di kepala anak, menusuk harga diri maupun konsep dirinya.

 

Julukan buruk akan memberi pengaruh besar. Itu bisa mengikis rasa percaya diri anak, meruntuhkan keyakinannya, mengusik suasana hatinya, membuka pintu bagi kekerasan di masa mendatang, mendorong anak mencela dirinya sendiri, mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik, dan banyak lagi lainnya. Intinya, itu bisa menyakiti perasaan anak dalam waktu lama.

 

Tapi, nggak ada kata terlambat untuk berbuat baik. Kita bisa kok menurunkan potensi buruk itu. Caranya, ya ganti julukan jelek pada anak dengan julukan manis penuh rasa cinta. Panggil dia ‘Si Cantik’, ‘Anak Hebat’, ‘Si Bersih’, ‘Juara Makan’, ‘Si Pintar’, ‘Jagoan Membaca’, dan sebagainya.

 

Kalau ngotot ingin tetap mempertahankan julukan lama, sampaikan dengan nada lembut dan sikap kasih. Pastikan anak tahu, kita tidak benar-benar menganggapnya begitu. Julukan juga bisa menjadi bagian dari penyadaran anak untuk berpikir sendiri, apakah perilakunya sudah baik atau belum. Julukan bisa memberitahu anak, dengan cara sayang, bahwa ia telah melakukan sesuatu yang konyol. Setelah itu, berharaplah agar anak bisa mengubah diri menjadi lebih pintar.

 

Tapi, lebih baik gunakan julukan yang baik.

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment