Susah Belajar? Coba Seni

 

Kita pasti ikutan pusing tujuh keliling kalau anak sering ketinggalan pelajaran di kelas, Supermom. Dia sulit menangkap penjelasan guru dan merasa nggak cocok dengan gaya belajar di sekolah. Solusinya? Nggak perlu buru-buru mendaftarkan dia ikut les di sana-sini. Beth Olshansky, penulis buku “The Power of Pictures: Creating Pathways to Literacy Through Art” yakin, seni bisa mengatasinya.

 

Putri Beth juga kesulitan belajar, Supermom. Dengan bantuan cat air, ia jadi bisa mengekspresikan ide-idenya dan berbicara dengan bahasa yang lebih lancar. Beth menemukan sebuah program bernama Picturing Writing yang dirancang untuk membantu anak mengatasi masalah belajar, seperti yang dialami putrinya. Dengan pendekatan artistik, anak terbukti bisa menulis dan membaca lebih baik.

 

Laura, ibu dengan anak usia SD, punya pengalaman serupa. Putrinya Carly adalah seorang pekerja keras, gampang iba, dengan imajinasi aktif dan cara berpikir yang solid. Tapi dia didiagnosa mengalami disleksia defisit-ganda. Maka, Carly menggambar untuk bisa mengingat arti kata. Belajar dengan cara menulis tidak berhasil membuat dia bisa mencapai kemajuan seperti itu.

 

Laura ingat saat Carly harus menyelesaikan sebuah tugas riset. “Karena dia sulit menyampaikan ide lewat tulisan, saya minta izin agar dia boleh mengekspresikan lewat seni. Dia pilih clay,” kenang Laura. Carly lalu membentuk patung-patung untuk merefleksikan pemahamannya tentang konsep dan ide yang ia pelajari. Laura sangat yakin, kalau anak nggak bisa menyampaikan pikirannya secara verbal, ia pasti bisa mengungkapkan lewat visual art.

 

Pengalaman Jan nggak kalah menakjubkan. Putranya didiagnosa ADHD, sensory processing disorder, dan bipolar disorder. Dia kesulitan berkonsentrasi dan mengontrol diri. Tapi dia suka berkreasi membuat bentuk bangunan. Lewat seni, putra Jan dengan mudah memecahkan masalahnya. “Imajinasinya lancar dan penjelasannya untuk tiap hal jadi  sangat bagus,” ujar Jan.

 

Para peneliti di Johns Hopkins University School of Education setuju dengan apa yang disimpulkan Beth, Laura, dan Jan, tentang pentingnya seni dalam kehidupan anak. Lewat seni, anak jadi lebih termotivasi, perhatian dan bisa mengingat apa yang kita atau gurunya sampaikan.

 

Nah, kalau anak kita juga mengalami kesulitan belajar, Supermom, berikut ini strategi dasar pendekatan seni untuk membantunya.

 

Sebelum Menulis

Anak tampak tertarik dengan selembar kertas kosong? Beri dia kesempatan membuat sesuatu, menari, bermusik, bikin kolase, menggambar, dsj sebelum mulai menulis di kertas. ‘Pemanasan’ dengan seni akan menstimulasi kemampuannya berbahasa dan berkata-kata.

 

Komunikasikan dengan Guru

Kita harus membela anak mati-matian kalau gurunya belum paham hubungan antara seni dan pembelajaran. Jelaskan bagaimana proyek-proyek artistik bisa membantu membuat pemikiran anak kita lebih dipahami oleh lainnya. Seni akan memperkuat daya ingatnya dan membuat dia lebih sukses di sekolah. Bicara juga dengan anak tentang kekuatan yang ia miliki.

 

Anak mungkin merasa tidak lebih pintar dari teman-temannya, terutama yang belajar di sekolah dengan kurikulum baku. Tapi dia perlu tahu, kemampuan artistiknya bisa menjadikan dia lebih cerdas.

 

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: THINKSTOCKS

Share to :


Leave A Comment