Bela Diri Indah dengan Wushu

 

Apakah itu tarian? Bukan. Itu seni bela diri. Wushu memang menggunakan gerakan dinamis dengan keindahan estetika sehingga terlihat seperti menari. Pada waktu bersamaan, wushu juga mengembangkan kondisi fisik, fokus mental dan disiplin. Kita bisa melindungi diri dari musuh dengan berlatih wushu, Superkids.

 

Istilah wushu (huruf Cina sederhana :æ­¦; huruf Cina tradisional:æ­¦) berarti ‘seni bela diri’. Wu berarti militer atau bela diri, dan shu berarti seni. Dengan sejarah lebih dari 2000 tahun, wushu awalnya hanya demi kelangsungan hidup saat banyak perang dan pergolakan politik terjadi di China. Setelah 1949, wushu dikembangkan dalam upaya membakukan praktik seni bela diri tradisional. Wushu pun ditata menjadi cabang formal studi dan olahraga nasional China.

 

Dengan kedalaman budaya luar biasa, wushu bisa member kita kebugaran fisik, fokus mental dan disiplin, percaya diri, keterampilan hidup, dan bahkan pelatihan senjata dengan tombak, ruyung, golok, serta pedang. Wushu juga member kita kesempatan berolahraga rekreasi dan kompetisi.

 

Wushu masuk ke Indonesia pada era kolonial, seiring datangnya pedagang China atau pelarian dari revolusi China. Namun, kaum imigran ini hanya mengajarkan wushu pada orang tertentu yang bisa dipercaya. Di era moderen, wushu berstandar internasional diperkenalkan ke Indonesia pada 1992 oleh IGK Manila.

 

Superkids Indonesia, sebagai website anak-anak yang mengedepankan edukasi dan entertainment, memberimu data tempat berlatih wushu yang patut dicoba:

Sasana Inti Bayangan, Jakarta Wushu Center di Kompleks Stadion Utama GBK (Pintu VIII).

Pat Djiu Wushu – Unika Atma Jaya di Jl Jenderal Sudirman 51, Jakarta.

Wushu Yasanis di Plasa Surabaya, Jl Pemuda Surabaya.

Sasana Wushu Lima Naga di Jl Bongkaran 63 Surabaya.

Sasana Wushu Indonesia Sinduadi di Jl Magelang Km 5,6, Yogyakarta.

Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di Jl Plaju 3-7, Medan

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment