Pelajar Swiss Menang Loz Art Robo Contest

Diberi waktu 60 menit, Levi Kallenberger (12) berhasil menyelesaikan kreasi robotnya hanya dalam 30 menit.

Levi mengaku baru pertama kali bermain diamond blocks saat mengikuti Loz Art Robo Contest di ground floor Ciputra World Surabaya (CWS), Sabtu 11 Juli 2015. Meski bukan lomba cepat-cepatan, bagi dia waktu setengah jam cukup untuk merakit Jungle Robotic Scorpion di arena Loz Art Festival. Jungle Robotic Scorpion sendiri merupakan produk Loz yang belum beredar di Indonesia. Khusus untuk lomba ini, Komisaris Loz Indonesia Handoko Lesmana mendatangkannya langsung dari pabrik Loz di China. Para peserta pun sangat antusias mendapat kesempatan bermain Jungle Robotic Scorpion yang tidak dijual di Indonesia.

Loz Art Competition nggak hanya diikuti peserta dari Surabaya, Jakarta, Jember, Samarinda, dan kota-kota lainnya. Melainkan juga mancanegara. Levi dan kakaknya Reamon Kellenberger (13) berkunjung dari Swiss ke Surabaya, Indonesia dalam rangka liburan sekolah. “Saya suka permainan robot tapi baru pertama kali ini membuat dengan diamond blocks,” ujar Levi yang karyanya dinobatkan sebagai The Best Project.

Loz Art Robo Contest merupakan kompetisi kedua yang digelar, setelah Fun Animal Contest. Lomba merakit karakter robot ini harus dikerjakan sendiri, tanpa bantuan pendamping. Saat peserta menyelesaikan karyanya, para juri berkeliling mengamati dan sesekali bertanya mengenai rancangan proyek mereka. Selain Levi, kakaknya Reamon juga membawa pulang piala The Best Presentation untuk kategori yang sama. Sedangkan jagoan origami Brians Tjipto berhasil meraih kemenangan sebagai The Most Imaginative. Meski begitu, seluruh peserta tetap mendapatkan sertifikat dan produk Loz sebagai hadiah. “Sampai rumah langsung saya pasangi baterai dan bisa jalan,” jelas Brians takjub.

Sebelumnya, kategori Fun Animal dimenangkan Nazwa Anfiona Lintang Ndaru Bumi Chayaningrum untuk gelar Duo Loz Art. Ia dibantu kakaknya Anggrahani Dwi Setyoreni saat merangkai kreasi berbentuk singa. Sementara kategori The Most Independent diraih Yogan. Tiga hari selama pameran, Yogan selalu datang ke arena Loz Art Festival. Dia berlatih merangkai diamond blocks dengan bimbingan tim Loz Indonesia.

Menurut Handoko, antusiasme masyarakat terhadap Loz Art Festival memang cukup besar. Anak-anak maupun orangtua membanjiri arena pameran setiap hari. Bahkan, seorang pengunjung dari Samarinda nggak hanya memborong produk Loz yang dijual. Ia juga ngotot membeli miniatur sepeda dan Tokyo Tower yang dipajang. “Katanya mau bikin persis seperti itu. Ya sudah, terpaksa kami jual saja,” pasrah Handoko.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment