7 Hal Penting tentang Imunisasi MR

Agustus sampai September 2017 mendatang, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bakal menggelar kampanye imunisasi MR (Measles Rubella). Imunisasi diberikan secara gratis untuk anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun, termasuk anak usia sekolah seperti Superkids. Kampanye ini merupakan upaya untuk memutus transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.

 

Nah, biar lebih jelas, ada hal-hal penting yang perlu Superparent ketahui mengenai imunisasi MR buat Superkids ini.

 

1. Apa Itu Imunisasi MR? Imunisasi MR adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah dua penyakit sekaligus, campak dan rubella. Imunisasi sangat penting karena tidak ada pengobatan untuk campak maupun rubella. Padahal, dua penyakit ini sama-sama gampang banget menular. Yaitu hanya melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. “Misalnya, ada penderita campak dan rubella yang bersin di samping anak, anak yang nggak dapat imunisasi, bisa banget tertular. Bahkan nggak harus berdekatan. Penderita lagi jalan-jalan di mal, trus dia bersin pas naik eskalator, kumannya kan keluar. Nanti kalau ada anak yang megang bekas pegangan tangan dia di eskalator, udah deh ikut sakit juga,” jelas dr Meta Hanandita Nugroho SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya pada Superkids Indonesia.

 

2. Apa Itu Campak? Penyakit yang ditandai dengan demam, ruam, batuk, pilek, dan mata merah berair. Ciri utamanya sering disebut 3C. Yaitu Cough (batuk), Conjungtivitis (radang pada mata yang menimbulkan warna kemerahan), serta Coryza (hidung meler). Bercak koplik (bintik putih abu-abu di dalam pipi) juga merupakan tanda khas penyakit ini. Campak cukup berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi serius. Seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk, sampai kematian.

 

3. Apa Itu Rubella? Penyakit infeksi yang ditandai dengan demam, nyeri tenggorokan, ruam, dan nyeri kepala. Kalau rubella menyerang ibu hamil di awal kehamilan, bisa terjadi keguguran. Kalau pun hamilnya bertahan, bayi yang dilahirkan akan mengalami kelainan jantung dan mata, tuli, serta gangguan perkembangan. Kecacatan ini dikenal dengan sebutan Sindrom Rubella Kongenital.

 

4. Kapan Imunisasi MR akan Diberikan? Fase pertama meliputi Pulau Jawa pada Agustus-September 2017. Fase kedua baru bisa dilakukan setahun mendatang, tepatnya Agustus-September 2018 di luar Pulau Jawa. Kemenkes udah menyediakan vaksin MR sebanyak 4.777.150 vial beserta alat suntik dan logistik pendukungnya. “Stok vaksin MR masih susah didatangkan. Makanya, untuk anak-anak di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua baru bisa diberikan tahun depan. Jadi, jangan sampai terlewatkan imunisasi penting yang nggak dipungut biaya ini,” dr Meta mengingatkan.

 

5. Di Mana Mendapatkan Imunisasi MR? Gratis di semua sekolah (SD/MI/Sederajat, SMP/MTS/sederajat) di Pulau Jawa mulai 1 Agustus 2017. Kemenkes akan menerjunkan tim untuk memberikan imunisasi di sekolah negeri, swasta, maupun agama. Target penerimanya adalah anak usia enam tahun sampai di bawah 15 tahun. Selanjutnya, mulai 1 September 2017, giliran anak usia sembilan bulan sampai lima tahun yang akan divaksinasi MR di Posyandu/Puskesmas maupun RT/RW. Fase vaksinasi tahap pertama di Pulau Jawa ini dilakukan menyeluruh di enam provinsi, 119 kabupaten/kota dan 3.579 Puskesmas. Jumlah target mencapai 34.964.384 anak.

 

6. Apa akan Ada Reaksi setelah Imunisasi? Beberapa reaksi normal yang mungkin muncul adalah demam ringan, ruam merah, bengkak ringan, serta nyeri di tempat suntikan. Tapi Superparent nggak perlu khawatir. Semua akan hilang dengan sendirinya dalam 2-3 hari. Sangat jarang terjadi reaksi yang serius atau berat pascaimunisasi.

 

7. Apakah Vaksinnya Halal? Iya banget. Vaksin MR yang dipakai pemerintah sudah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. “No worries. Vaksin ini ditumbuhkan pada embrio ayam. Media yang digunakan adalah telur yang sudah terdapat janin ayam di dalamnya. Sedangkan vaksin rubella ditanamkan atau dikembangbiakkan pada sel punca atau stem cell dari manusia,” jelas dr Meta. Vaksin MR ini dipercaya 95% efektif untuk mencegah penyakit campak dan rubella, serta telah digunakan di 141 negara di dunia.

 

Nanti, selesai masa kampanye, imunisasi MR pun akan masuk dalam jadwal imunisasi rutin, menggantikan vaksin campak yang selama ini dipakai. Imunisasinya ditujukan untuk anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD/sederajat.

 

Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella. Namun, penyakit menular ini bisa dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR merupakan upaya pencegahan terbaik untuk penyakit campak maupun rubella.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment