Cacing di Ikan Makarel Kaleng, Aman Nggak Ya?

Beberapa waktu lalu, ada temuan mengejutkan dalam produk makanan, yang banyak dikonsumsi keluarga Indonesia. Yaitu cacing di dalam ikan makerel kalengan. Pertama kali terungkap di Pekanbaru, Riau, ikan kalengan bercacing ini akhirnya jadi viral. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun turun tangan.

 

Dari hasil penelitian ikan makarel kalengan yang dijual di berbagai kota, BPOM nggak membantah ada kandungan parasit cacing di dalamnya. BPOM bahkan mengumumkan, ada 27 merek ikan makerel kalengan yang positif mengandung parasit cacing. 16 di antaranya produk impor, dan sisanya produksi dalam negeri berbahan baku impor.

 

Duh, cacing apa sih itu? Namanya Anisakis simplex, jenis cacing gilig (Nematoda) parasit yang hidup di lautan dengan menjadi parasit di badan ikan dan mamalia laut. Cacing ini juga bisa pindah ke tubuh manusia, yang doyan makan ikan mentah dan kebetulan pula ikannya mengandung cacing Anisakis. Akibatnya, kita bisa kena penyakit anisakiasis, yang ditandai dengan muntah-muntah dan kejang. Kadang, badan manusia juga bisa menghasilkan imunoglobulin E untuk melawan parasit ini, dan memicu reaksi alergi.

 

Kotoran mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba, mengandung telur-telur cacing Anisakis simplex. Telur ini lalu menjadi lava di permukaan laut dan lava inilah yang dimakan ikan-ikan, termasuk makerel dan hering yang banyak dikonsumsi warga Eropa. Ikan-ikan ini melalui proses sterilisasi yang ketat sebelum dikalengkan. Setelah ditangkap, makarel dibekukan dalam suhu minus 40 derajat Celsius, kemudian disimpan dalam suhu minus 20 sampai 30 derajat Celsius. Sebelum dimasak, ikan akan dicuci, dipotong-potong, dan dibersihin isi perutnya.

 

Setelah itu, baru deh makerel dimasak dan dipanaskan dalam proses pengalengan sampai suhu 121,1 derajat selama minimal tiga menit. Cacing Anisakis simplex sendiri udah mati bila direbus sampai suhu 65 derajat Celsius. Bisa dipastikan, cacing yang ada di dalam daging ikan makerel kalengan pun udah mati. Termasuk semua bakteri dan sporanya.

 

Itu berarti, nggak berbahaya bila dikonsumsi manusia. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek juga bilang, ikan makerel kalengan nggak berbahaya bila diolah dengan cara yang benar. Bukan dimakan mentah-mentah, melainkan digoreng dan dimasak lagi.

 

Walau begitu, BPOM tetap menyuruh produsen ikan makerel kaleng yang mengandung cacing supaya menarik produknya dari pasaran, serta menyetop produksi sementara. Nggak cuma itu. Perusahaan importir ikan kaleng bercacing juga diminta menghentikan aktivitas impor, sampai audit komprehensif selesai dilakukan.

 

Apa aja 27 merek makanan kaleng mengandung cacing berdasar hasil penelitian BPOM? Antara lain ABC, ABT, Ayam Brand, Botan, CIP, Dongwon, Dr Fish, Farmerjack, Fiesta Seafood, Gaga, Hoki, Hosen, IO, Jojo, King’s Fisher, LSC, Maya, Nago/Nagos, Naraya, Pesca, Poh Sung, Pronas, Ranesa, S&W, Sempio, TLC, dan TSC.

 

 

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment