Waspada, Penyakit yang Mengincar Superkids di Musim Hujan

Banyak yang bilang, musim hujan itu musim sakit. Kesehatan badan menurun gara-gara guyuran hujan dan hawa dingin. Sinar matahari yang kurang dan kelembaban yang tinggi memang memberi kesempatan virus dan bakteri berkembang biak dengan baik. Anak seusia Superkids termasuk yang rawan menjadi incaran penyakit khas musim hujan. Superparent tentu harus lebih siaga melindungi kesehatan keluarga. Berikut beberapa penyakit langganan yang selalu muncul saat musim hujan seperti sekarang.

 

Demam. Tubuh manusia memerlukan suhu yang sehat agar semua yang terjadi di dalamnya bisa berjalan baik. Mulai pencernaan makanan di perut, denyut jantung, aliran darah, sampai pernafasan di paru-paru. Dalam kondisi sehat, suhu tubuh normalnya antara 36 sampai 37,5 derajat Celsius. Saat demam, suhu bisa meningkat hingga 41 derajat Celsius. Anak yang demam bakal merasa badannya panas, berkeringat, letih, lesu, dan kadang disertai sakit kepala. Superparent bisa mengecek suhu tubuh Superkids menggunakan termometer digital. Dr Meike Wordemann dalam bukunya “Disuntik atau Diplester?” memaparkan, orang salah mengira bahwa demam berarti harus banyak berkeringat. Makanya, anak sering diselimuti biar keringatnya makin banyak dan kesembuhan makin cepat. Padahal, sebaliknya. Anak demam sebaiknya justru disejukkan. “Cara terbaik menurunkan demam adalah melilitkan kompres dingin pada betis atau berendam air hangat,” saran Dr Meike.

 

Influenza. Banyak orang menyebut influenza, padahal yang dimaksud sebenarnya pilek. Virus flu tersebar di segala penjuru dunia, terutama saat musim hujan. Jangan pernah anggap remeh penyakit ini karena virusnya nggak hanya menyerang hidung, melainkan seluruh tubuh. Makanya, Superkids akan mengeluh sakit di sana-sini. Hidung meler, kepala pusing, sendi-sendi nyeri, tenggorokan sakit, nggak bisa menelan, dan lain-lain. Singkatnya, nggak enak badan. Flu juga gampang menular lewat bersin dan makanan. Butuh istirahat yang cukup untuk mengusir virus flu dari tubuh Superkids.

 

Diare. Saat terkena diare, otot-otot di usus bekerja lebih keras dan nggak teratur. Itulah yang bikin Superkids merasa mules alias sakit perut. Makanan yang ditelan akan sampai dengan cepat di ujung usus karena nggak bisa dicerna dengan baik. Akibatnya, perut sakit dan kotoran berwarna pucat, sangat lembut, bahkan cair. Superparent tentu tahu, penderita diare harus banyak minum. Tapi, apa dulu yang diminum? Susu mengandung lemak, maka jangan diminum terlalu banyak. Minum saja teh. Lebih bagus lagi air yang di dalamnya dilarutkan garam atau oralit. Obat yang enak banget buat Superkids sebetulnya kue-kue asin atau keju asin, sebab garam membantu menahan cairan dalam sel-sel. Diare biasanya sembuh dalam waktu 24 jam. Kalau belum sembuh juga, segera bawa Superkids ke dokter.

 

Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyebabnya adalah nyamuk Aedes aegypti, yang sering bersarang di genangan air dan sampah. Musim hujan akan banyak memunculkan genangan air di jalanan. Kalau Superkids tiba-tiba panas tinggi tanpa sebab yang jelas selama lebih dari dua hari, nafsu makannya hilang, nyeri sendi, dan rasa sakit di sekitar belakang mata, Superparent harus waspada. Apalagi kalau muncul tanda-tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, bintik-bintik merah di kulit, dan BAB disertai darah. Gigitan nyamuk Aedes aegypti menyerang sistem pembekuan darah. Untuk mastiin apa Superkids kena DBD atau bukan, bisa dilakukan pengambilan darah untuk mengecek kadar trombositnya. Cara terbaik mencegah terserang DBD adalah rajin menguras bak mandi, mengubur kaleng bekas, dan menutup bak penampungan air. Tujuannya agar nyamuk Aedes aegypti gak bisa berkembang biak di sana.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment