5 Hal Mengapa Anak Harus Belajar Seni

 

Mungkin Anda pikir, ah cuma mewarnai gambar, atau menggunting-gunting kertas. Anda memasukkan anak-anak ikut kursus musik atau tari, tetapi cuma untuk mengisi waktu mereka. Anda mengomentari hasil karya mereka dengan kalimat yang memuji dan membangkitkan semangat. Anda datang dan menjadi fans terbesarnya saat ada pementasan.

 

Memang sederhana, tapi hasilnya luar biasa. Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari menanamkan pengajaran berbasis seni kepada anak-anak. Pertama-tama, yang mungkin sering Anda dengar adalah menumbuhkan kepercayaan diri. Selain itu, ada pencitraan diri atau bagaimana anak melihat dirinya sendiri, kemudian anak belajar menghargai dirinya sendiri lewat kritik dan pujian yang diterima dari hasil karyanya.

 

Berikut lima hal seni membantu anak mengenal diri mereka sendiri dengan baik:

 

“Ternyata saya bisa bikin ini, ya”

Seni membangun kebanggaan terhadap diri sendiri. Ketika anak sedang terlibat dalam sebuah proyek, ia menghabiskan waktunya selama berjam-jam, melibatkan seluruh hati dan jiwanya membuat sesuatu, berusaha mengolah dan membuatnya jadi semakin indah. Kemudian, ketika selesai, ia akan merasa puas, merasa berhasil, dan merasa bangga, bahkan terkadang tidak menyangka bahwa dirinya bisa menciptakan sesuatu. Menciptakan sebuah karya seni menumbuhkan kepercayaan terhadap diri sendiri serta mengembangkan refleksi diri bahwa mereka bisa melakukan apapun yang ingin mereka lakukan.

 

Belajar seni = belajar keterampilan hidup

Apapun kegiatan seni yang dipelajari anak-anak, apakah itu musik, menggambar atau melukis, seni peran, ataupun tari, belajar seni adalah belajar menguasai keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan mereka kelak. Mereka belajar melatih berpikir kritis dan kreatif, koordinasi mata dan tangan, keterampilan motorik dan juga keterampilan sosial, seperti cara bergaul dan bersosialisasi, cara mengambil bagian atau peran, berbagi, serta bernegosiasi, termasuk pula cara menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang kreatif. Ini bukan keterampilan yang mudah dipelajari, namun lewat kegiatan seni anak-anak belajar melakukan itu semua.

 

Seni Meningkatkan Prestasi

Mungkin Anda sering dengar pendapat ini. Anak-anak yang belajar seni biasanya memiliki nilai yang lebih baik di sekolah daripada yang tidak belajar seni. Apa hubungannya seni dengan pelajaan matematika, misalnya. Hubungannya adalah dengan rasa percaya diri anak. Semakin tinggi rasa percaya diri anak, maka ia pun akan tampil percaya diri di sekolah. Selain itu, keterampilan yang dipelajari dalam seni meningkatkan konsentrasi dan dedikasi, turut membantu anak belajar dan meningkatkan nilainya di sekolah.  Ini sudah terbukti dalam berbagai penelitian. Harris Poll melakukan survei pada tahun 2005 dan menemukan bahwa 93 persen masyarakat Amerika percaya bahwa seni adalah salah satu ilmu yang penting dipelajari anak untuk memberikan edukasi secara menyeluruh. Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2009 oleh sebuah badan survei nasional di Amerika Serikat menyatakan bahwa telah mengumpulkan data selama 12 tahun untuk melihat efek pendidikan visual dan seni pertunjukan pada prestasi anak-anak. Hasilnya siswa yang terlibat dalam seni memang lebih unggul daripada teman-temannya yang tidak belajar seni, bahkan dalam kelompok-kelompok sosial ekonomi rendah. Keterampilan musik, khususnya, membantu dan memberikan anak-anak keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah secara kreatif, kerja tim, serta komunikasi yang efektif, sehingga anak-anak bisa lebih berprestasi. Hmm, sayang sekali ya Superparents, pada sistem pendidikan di Indonesia justru porsi pendidikan seninya minim sekali.

 

Seni memberikan anak kesempatan berekspresi

Pelajaran seni, terutama di dalam atau berbentuk kelas memberikan kesempatan anak-anak untuk “tampil” dan mengeluarkan ekspresi diri mereka. Saat anak-anak berkumpul dan melakukan sesuatu dengan tujuan yang sama, mereka akan merasa bahwa “suara” dan pendapat mereka didengar dan dimengerti oleh orang lain. Inilah yang menciptakan perasaan nyaman yang sangat krusial dalam membentuk kepercayaan diri seseorang.

Seni meningkatkan kepedulian sosial

Berbagai program yang dilakukan oleh komunitas-komunitas seni membantu mengantarkan dan memperkenalkan anak-anak ke kelompok masyarakat atau komunitas baru, serta memberikan pengalaman baru dan berharga kepada anak-anak. Kegiatan ini memberikan anak-anak keinginan untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan kreatif mengisi peran dalam masyarakat. Anak-anak juga akan belajar tentang percaya kepada orang lain dan menumbuhkan keterampilan intrapersonal mereka.

 

MAHARANI INDRI

FOTO: THINKSTOCKPHOTOS

Share to :


Leave A Comment