Ati-Ati, Jangan Begini di Singapura!

Ada rencana menghabiskan libur akhir tahun di Singapura? Sebaiknya baca artikel ini dulu, Superparent. Singapura itu salah satu destinasi wisata favorit. Tapi tanpa bekal informasi yang cukup, liburan keluarga di sana bisa-bisa berakhir nggak asyik.

Ada beberapa hal yang masuk kategori terlarang untuk dilakukan di Singapura. Jangan nekat melanggar karena pasti bakalan kena denda sebesar 50 sampai 5.000 SGD. Peraturan ini berlaku untuk semua orang, mulai anak-anak sampai lansia. So, pastikan seluruh keluarga menaatinya ya. Berikut tujuh hal yang jangan pernah dilakukan di Singapura.

 

1. Ngunyah Permen Karet

Singapura sangat ketat menjaga seluruh sudut kota bebas sampah. Begitu seriusnya urusan menjaga kebersihan ini, sampai-sampai mengunyah permen karet pun dianggap ilegal alias melawan hukum. Menjual permen karet dilarang, bawa masuk ke sana apalagi. Kenapa? Biar nggak ada orang melepeh sisa permen lengket itu di jalanan maupun tong sampah. Kalau berani, siap-siap aja didenda 500 SGD. Eh, tapi peraturan ini nggak berlaku untuk yang memang harus mengunyah permen karet sebagai terapi. Asal jangan lupa bawa surat keterangan resmi dari dokter, biar nggak dituduh cuma ngaku-ngaku.

 

 

2. Lupa Siram Toilet

Selesai menggunakan toilet umum di Singapura, jangan pernah lupa menyiramnya sampai bersih. Ini tugas pribadi yang bakal sangat dihargai di negara manapun. Tapi di Singapura, peraturan tentang menyiram toilet rada-rada ekstrem. Superparent maupun Superkids bisa kena denda 150 SGD bila kedapatan melanggar. Yes, mereka melakukan pemeriksaan secara acak untuk yang ini. Terasa berlebihan? Hmmm… mungkin iya. Tapi akui saja, semua pasti lega kalau masuk ke toilet umum yang bersih dan wangi.

 

3. Buang Sampah Sembarangan

Ini masih ada hubungan sama permen karet tadi. Pastikan Superkids selalu membuang sampah sekecil apapun -bungkus cokelat, bon belanja, dan sebagainya- hanya di tempat sampah. Kalau enggak, dendanya bisa sampai 1.000 SGD atau sekitar Rp 10 juta. Sanksi lain yang bisa dijatuhkan adalah mengurusi sampah dan kegiatan community service sejenis. Jadi, kalau nggak kelihatan tempat sampah di sekitar situ, simpan dulu aja sampahnya baik-baik sampai bertemu tong sampah.

 

 

4. Ngemil di MRT

Kalau pilih jalan-jalan pakai transportasi umum, mending jangan sambil makan. Kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Singapura resmi ditetapkan sebagai zona bebas makan dan minum sejak 1987. Dendanya lumayan, bisa sampai 500 SGD. Mau bukti? Tahun 2009, ada perempuan yang bayar denda 30 SGD hanya karena kedapatan ngemut permen saat lagi naik MRT. So, hentikan kegiatan makan dan minum setiap melaju di atas MRT. Jangan pula berpikir mau bawa durian utuh atau kupasan, bahkan meski nggak ada rencana memakan di MRT. Bawa durian juga dilarang karena baunya yang aduhai.

 

5. Numpang WiFi Gratisan

Penting nih buat Superparent dan Superkids yang rajin update status di media sosial. Sebaiknya matiin aja setting ‘auto-discovery’ selama di Singapura. Tersambung dengan jaringan WiFi yang tanpa pengaman bakal dianggap sebagai tindakan kriminal. Ancaman hukumannya serem. Bukan lagi denda, melainkan penjara. Seorang remaja pernah benar-benar dijebloskan ke balik jeruji besi selama tiga tahun karena terbukti numpang WiFi gratisan dari jaringan internet tetangganya. Pingin ngecek Instagram? Cari jaringan yang aman saja dan gunakan password.

 

6. Merokok di Tempat umum

Masuk akal kalau di negara yang melarang permen karet, buang sampah seenaknya dan ngemil di dalam MRT, juga menjaga udaranya bebas polusi. Makin banyak kota yang menerapkan perturan anti-rokok, jadi yang satu ini mungkin nggak mengagetkan lagi. Kalau para perokok kebelet pingin mengepulkan asapnya, segera cari tempat yang memang didesain khusus buat area merokok. Yang melanggar bakalan didenda 200 SGD. Jangan lupa, buang puntung rokok sembarangan juga bisa kena masalah.

 

7. Ngasih Tips

Beda negara memang beda budaya. Di Singapura yang kosmopolitan, ngasih tips bukan hal yang biasa dilakukan. Jadi, nggak usah ninggalin koin ekstra untuk pelayan restoran. Kalau ada hal yang dianggap perlu, service charge mungkin akan ditambahkan ke dalam tagihan Superparent. Larangan memberi tips ini nggak diatur secara resmi dalam undang-undang. Artinya, Superparent maupun Superkids nggak bakal dikenai hukuman apa-apa, selain dianggap aneh, kalau melakukannya.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment