Awas, Anak Perempuan Puber Duluan

 

Laila lahir normal dan perkembangannya cukup pesat. Dia bisa duduk sendiri saat usia empat bulan dan sudah bisa jalan saat 12 bulan. Pada usia enam tahun, bau badannya seperti orang dewasa. Usia sembilan tahun, payudaranya tumbuh dan ia mengalami menstruasi pertama. Ketika teman-temannya masih belajar naik sepeda, Laila sudah mengalami pubertas.

 

Pubertas adalah masa ketika tubuh mulai beralih dari anak ke dewasa. Kelenjar pituitari di dasar otak melepaskan hormon khusus, yang bekerja pada bagian-bagian tubuh berbeda. Biasanya,  pubertas dimulai antara usia 8-13 pada anak perempuan, dan usia 9-15 tahun pada anak laki-laki.

 

Anak perempuan puber lebih awal karena lebih cepat matang secara fisik daripada laki-laki. Anak laki-laki biasanya nggak matang secepat anak perempuan secara emosional. Bagi mereka, menunjukkan emosi, seperti sedih dan menangis, berarti tidak jantan. Sebaliknya, anak perempuan justru mengeksplorasi perasaan lebih cepat ketimbang laki-laki.

 

Namun, anak-anak perempuan sekarang cenderung mencapai pubertas lebih awal. Pemicunya antara lain kebiasaan makan, banyak lemak dalam tubuh, beberapa penyakit di otak, sampai tidak adanya ayah kandung.

 

Anak perempuan yang orangtuanya berpisah akan mengalami menstruasi lebih awal, daripada anak perempuan yang dibesarkan dengan ibu dan ayah di rumah. Paparan feromon seks dari laki-laki lebih tua terkait genetik (yakni ayah) bisa menekan perkembangan pubertas anak perempuan. Sebaliknya, kehadiran laki-laki yang tidak terkait genetic, cenderung mempercepat pematangan. Anak perempuan yang memiliki ayah tiri di rumah bakal matang lebih cepat daripada mereka yang tidak. Juga, kehadiran teman laki-laki atau pacar.

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment