Awas, Jangan Lakukan Sembilan Pantangan Ini Saat Imlek!

Perayaan Tahun Baru China (Imlek) lekat dengan berbagai mitos, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kepercayaan itu menyangkut makanan maupun perbuatan. Bila Superparent termasuk yang meyakini kebenaran mitosnya, jangan lupa memberitahu Superkids demi menghindari nasib buruk yang bakal terjadi. Berikut ini antara lain pantangan-pantangan yang nggak boleh dilakukan pada hari-hari Imlek. Biasanya berlaku sampai hari kelima (Jia Gue Chu Wu), tapi terutama sangat tabu dilakukan di hari pertama.

 

1. Keramas. Jangan mencuci rambut, di rumah maupun salon, tepat saat Imlek. Superkids harus mengantisipasi rambut kotor sejak satu hari sebelumnya. Apa alasan larangan keramas ini? Dalam bahasa Mandarin, kata yang berarti ‘rambut’ memiliki pengucapan dan karakter mirip ‘fa’ pada kata ‘facai’, yang berarti ‘jadi makmur’. Nah, kalau melakukan keramas, itu dianggap bakal menghilangkan keberuntungan dan kemakmuran sepanjang satu tahun ke depan.

 

2. Bersih-Bersih Rumah. Bila rumah terlihat kotor sisa makan malam keluarga, Superparent nggak disarankan membersihkannya di hari yang sama. Menyapu rumah di hari pertama Imlek merupakan pantangan besar bagi masyarakat Tionghoa. Diyakini, segala bentuk rezeki pun akan tersapu bersih selama setahun mendatang. Maka, sebaiknya sampah dibuang langsung ke tempat sampah, tapi harus tetap di dalam rumah. Membuang sampah melewati pintu rumah konon akan mengakibatkan kematian pada salah satu anggota keluarga.

 

3. Bicara Kasar. Ucapan harus benar-benar dijaga selama perayaan Imlek. Jangan ucapkan kata-kata seperti mati, miskin, hilang, rusak, sakit, hantu, habis, kalah, dan sejenisnya. Ini berlaku untuk Superparent maupun Superkids. Menurut kepercayaan, apa yang terjadi pada hari pertama tahun baru merupakan gambaran apa yang bakal terjadi sepanjang tahun nanti. Jadi, tabu banget berbicara kasar. Termasuk membahas hantu-hantuan, yang erat kaitannya dengan kematian.

 

4. Ngerumpi. Duh, jangan pernah menceritakan hal yang buruk-buruk, apalagi menyangkut kesedihan dan kematian, pada hari Imlek. Itu jelas bermakna kesialan dan nasib buruk.

 

5. Sarapan Bubur. Ini bukan soal rasa. Bubur termasuk menu yang sangat dihindari untuk dimakan, terutama pagi hari saat Imlek, karena sejarahnya. Dulu di Tiongkok, bubur adalah makanan orang-orang miskin. Jadi, daripada bubur, Superparent maupun Superkids sebaiknya sarapan nasi dengan beras terbaik yang lebih mengenyangkan. Larangan ini bertujuan menghindari kemiskinan di tahun yang baru.

 

6. Stok Beras Kosong. Nah, masih soal makanan. Jangan pernah biarin rice box maupun gumbang penyimpanan beras, kosong di Tahun Baru China. Itu dianggap sebagai pertanda buruk datangnya bencana kelaparan yang akan melanda seluruh keluarga.

 

7. Jual-Beli Buku. Membaca sih boleh. Asal jangan menjual atau membeli buku. Apa yang salah dengan buku? Dalam bahasa Kanton maupun Mandarin, pengucapan buku terdengar mirip dengan kata ‘kalah’, ‘jahat’, dan ‘hilang’. Maka, menjual maupun membeli buku termasuk tabu dilakukan saat Imlek.

 

8. Minum Obat. Wah, minum obat juga harus diliburkan saat Imlek? Ya. Minum obat saat Imlek, dalam kepercayaan Tionghoa, sangat dilarang. Minum obat berarti akan menderita sakit berkepanjangan di tahun yang baru.

 

9. Jatuhi Gelas, Mangkuk, dan Piring. Siapapun yang membawanya harus sangat hati-hati. Jangan ada gelas, piring, dan mangkuk yang jatuh karena diyakini akan mendatangkan bala. Kalau itu terjadi, orang-orang di sekitarnya bisa menangkal nasib buruk dengan mengucapkan, “Fou kai cui, da fu gui,” yang berarti “Keramik membuka mulutnya, kekayaan berlimpah”, atau “Lua ti kai hua, fu kui rong hua”, yang artinya “Jatuh ke lantai menjadi bunga, kekayaan berlimpah.”

 

Gong xi fat chai!

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment