Cara Aman Lihat GMT bareng Superkids

Fenomena alam langka gerhana matahari total (GMT) akan terjadi Rabu, 9 Maret 2016 pagi. Superparent masih ingat (atau belum lahir, ya?) pengalaman GMT sebelumnya? Itu terjadi pada 1983 alias 32 tahun lalu. Di Indonesia, GMT bisa disaksikan secara utuh di kota Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Luwuk, Ternate, Tidore, Palu, Poso dan Halmahera. Superparent yang tinggal di daerah lain nggak perlu kecewa. Masih ada beberapa kota yang juga bisa melihatnya, walau hanya berupa gerhana matahari sebagian. Yaitu Jakarta, Padang, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon.

 

Nggak pingin melewatkan kesempatan langka ini bareng Superkids? Ada beberapa cara menyaksikan GMT yang aman dan nggak membahayakan kesehatan mata. Berikut tipsnya.  

 

Jangan Lihat Langsung. Sebetulnya melihat GMT sama bahayanya seperti melihat sinar matahari sehari-hari. Kalau dilihatin lama-lama, cahayanya mampu menembus mata dan merusak lapisan retina, yang berisi syaraf sensitif. Masalahnya, GMT hanya terjadi antara satu sampai tiga menit. Kebayang dong, kebanyakan orang pasti pingin menyaksikan GMT utuh selama satu sampai tiga menit itu. Padahal, paparan sinar matahari dengan intensitas tinggi bisa bikin retina rusak. Gejala solar retinopathy ini ditandai dengan munculnya titik-titik hitam pada pandangan, dan itu sulit dipulihkan.

 

Pakai Kacamata Gerhana. Kacamata hitam tebal belum tentu punya anti-ultraviolet, yang bisa melindungi mata dari sinar matahari. Salah satu teknik sederhana yang dikira aman untuk melihat GMT adalah pakai lembaran foto rontgen. Padahal, ini juga nggak aman karena nggak punya filter khusus. Jelang terjadinya GMT, kacamata hitam yang dilengkapi anti-ultraviolet banyak dijual. Superparent bisa membeli ukuran dewasa untuk digunakan, dan ukuran anak-anak yang lebih kecil buat Superkids. Di online shop harganya sekitar Rp 35 ribuan.

 

Jangan Lihat di Air. Salah satu metode sederhana menyaksikan GMT yang banyak dilakukan adalah dengan melihat pantulan sinarnya di permukaan air. Cara ini sebetulnya juga nggak aman-aman banget lho untuk mata. Orang mendiamkan air dalam baskom lebar, lalu melihat pantulan sinar GMT dari sana. Sayangnya, air nggak meredam cahaya GMT sehingga akan tetap silau dan berbahaya bila dilihat secara intens.

 

Pakai Kamera. Selama mata nggak menatap langsung ke arah matahari, cara ini masih lumayan aman. Biar lebih yakin, pasang dulu pengaman berupa filter matahari. Filter khusus matahari ini biasanya terbuat dari kaca yang dilapisi campuran nikel dan kromium. Atau, bisa juga dibuat dari milar yang dilapisi logam. Filter bisa dibilang aman kalau neutral density atau kerapatan optik mencapai lima ke atas. Filter ini juga bisa dipasang pada teleskop dan teropong.

 

Proyeksi Lubang Jarum. Siapkan dua lembar kertas putih polos. Lubangi salah satunya pakai jarum. Letakkan dua lembar kertas ini sejajar, salah satunya menghadap ke arah matahari. Nantinya, Superparent bisa melihat pantulan GMT di lembar kertas yang lain.

 

Nah, siap menikmati GMT secara aman?

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

 

Share to :


Leave A Comment