Digital Detox Bantu Anak Jauhi Gadget

Hidup di era digital membikin banyak hal jadi lebih praktis. Berbagai urusan lebih mudah terselesaikan hanya dengan smartphone di tangan. Eits, tapi masalah baru juga bermunculan, kan? Yang paling umum, anak-anak maupun orang dewasa ramai-ramai kecanduan gadget – fenomena yang belum pernah ada 20 tahun lalu. Anak ngabisin waktu berjam-jam sehari hanya untuk game online, berselancar di dunia maya, atau (ini yang terbanyak) eksis di media sosial. Efeknya gak cuma mengganggu kesehatan mata. Melainkan juga mental dan kehidupan sosialnya.

 

Superparent pernah dengar istilah digital detox? Itu salah satu solusi yang diyakini ampuh mengurangi intensitas mengakses gadget. Detoks sebelumnya dikenal sebagai proses ngeluarin toksin alias racun dari tubuh. Nah, hari gini racunnya bukan berbentuk makanan dan virus aja. Tapi juga gadget. Tujuan digital detox adalah membersihkan diri dari racun-racun digital yang makin menjamur belakangan ini. Yaitu TV, laptop, smartphone, maupun gadget.

 

Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dari Lembaga Psikologi Terapan (LPT) Universitas Indonesia, Irma Gustiana A MPsi Psi pun menyarankan metode digital detox. Dalam seminar “Smart Parents in Digital Era” yang digelar Ultra Milk bersama Superkids Indonesia di SD Kristen Kalam Kudus Solo, 12 November 2016, ia mengajak Superparent mencoba cara ini. “Lakukan selama tiga hari. Kalau lagi perlu banget pakai gadget, boleh gunakan saat anak sedang tidur,” kata Irma. Ia mengingatkan, Superparent harus siap menghadapi kemarahan dan kerewelan Superkids saat menjalani proses digital detox.

 

Gimana sih cara digital detox?

 

Diskusikan Aturan. Sebelum mulai, beritahu Superkids tentang rencana ini. Sampaikan apa manfaat dan tujuannya. Beri pemahaman tentang pentingnya digital detox untuk kebaikan seluruh keluarga. Biar adil, nggak cuma anak-anak yang menjalani tiga hari digital detox. Melainkan seisi rumah.

 

Ganti dengan Aktivitas. Rancang kegiatan-kegiatan seru dan asyik untuk dilakukan bareng. Seperti bersepeda, berjalan kaki, kejar-kejaran, mendongeng, bikin slime, mempelajari alat musik, main jual-jualan, finger painting, main scrabble, menyanyi, bikin kue, mencari harta karun, atau menari dengan gerakan lucu. Fun activity efektif mengalihkan pikiran Superkids dari gadget kesayangan. Yang perlu diingat, Superparent pun harus terlibat dalam kegiatan-kegiatan itu. “Manfaatkan waktu tiga hari digital detox untuk beraktivitas bareng,” saran Irma.

 

Kamar Bebas Gadget. Larang segala bentuk perangkat elektronik, termasuk TV, laptop, maupun perangkat handheld, ada di dalam kamar. Suara pesan masuk, getaran, atau semburat cahaya dari layar ponsel (walau dibuka cuma untuk ngecek jam) bisa merusak siklus tidur. Butuh alarm kencang buat bangun pagi? Gunakan jam meja aja. Mensterilkan ruang tidur dari semua itu membuat aktivitas mengirim pesan, menelepon, atau mainan game sepanjang malam, jadi nggak mungkin dilakukan. Berada jauh dari gadget juga dipercaya membuat tidur lebih nyenyak. Sebab, cahaya yang keluar dari layar akan menunda tubuh memproduksi hormon melatonin, yang bertugas memberitahu ini waktunya istirahat.

 

Waktu Makan Berkualitas. Jauhkan perangkat gadget dari meja makan. Duduk, ngobrol, dan nikmati makanan, seolah ini tahun 1980an. Sibuk merhatiin gadget atau TV selama jam makan,  berarti membuang kesempatan memiliki waktu berkualitas bersama keluarga. Itu juga akan membuat perhatian Superkids dan Superparent pada sinyal kenyang atau lapar, berkurang. Akibatnya, bisa makan terlalu banyak, bisa juga terlalu sedikit.

 

Jadi Role Model. Ini aturan dasar parenting yang berlaku dalam segala situasi. Anak akan selalu meniru orangtuanya. Maka, Superparent harus hati-hati memberi contoh. Untuk urusan digital detox, tunjukkan bagaimana Superparent mampu mengikuti semua aturan yang sudah disepakati. Jangan melarang Superkids menggunakan gadget, sementara Superparent nggak pernah lepas dari kesibukan mengecek Path dan Instagram sepanjang hari.

 

Selamat mencoba, ya!

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment