Etika Bertamu saat Lebaran

Hari Raya Idul Fitri udah di depan mata. Saat Lebaran, umat muslim saling bermaaf-maafan untuk menyucikan hati. Tradisi Lebaran di Indonesia ditandai dengan berkunjung ke rumah keluarga, tetangga, maupun rekan kerja. Nah, sebelum berangkat, ada beberapa hal yang perlu Superparent ajarkan pada Superkids tentang etika bertamu. Ini juga bisa dicontohin melalui perbuatan saat mengajak mereka bersilaturahmi ke rumah saudara.

 

Pilih Waktu yang Tepat. Di hari pertama Lebaran, orang akan pilih menghabiskan waktu bersama keluarga dekat. Semua berkumpul di rumah keluarga yang paling dituakan. Biasanya sih, itu rumah orangtua. Jadi, kalau mau berkunjung ke rumah teman, sebaiknya jangan dilakukan pada hari pertama. Aturan ini berlaku bagi Superparent maupun Superkids. Teman yang didatangi, bisa jadi, akan merasa terganggu karena kehadiran ‘orang luar’ dalam acara keluarga mereka.

 

Kabari Dulu. Bikin kejutan sih bagus-bagus aja. Tapi Superparent maupun Superkids juga harus bersiap terkejut kalau terjadi hal-hal yang di luar perkiraan. Misalnya, teman yang mau didatangi ternyata sedang keluar rumah. Atau, rumahnya masih berantakan dan belum siap menerima kedatangan tamu dengan nyaman. Solusinya, kontak dulu sebelum berangkat. Tidak harus melalui sambungan telepon, melainkan juga bisa dengan berkirim pesan lewat WhatsApp, Line, atau SMS. Pastikan menerima balasan ‘Ya’ dari si pemilik rumah. Usahakan datang tepat waktu karena tuan rumah mungkin saja ada janji atau rencana lain di hari yang sama. Apalagi bila tinggal di kota besar seperti Jakarta, yang macetnya di mana-mana.

 

Memberi Salam. Meski pintu telah terbuka, pertanda penghuninya siap menunggu kehadiran tamu, tetap ucapkan salam di depan pintu. Lalu, jangan langsung masuk. Tunggu sampai pemilik rumah mempersilakan Superparent dan Superkids. Bagaimana bila pintunya tertutup? Ucapkan salam sebanyak tiga kali. Jangan mengintip di balik horden, walau tujuannya untuk memastikan apakah ada orang di dalam. Lebih sopan bila Superparent atau Superkids menelepon pemilik rumah saja.

 

Nikmati Suguhan. Jangan sungkan-sungkan menikmati hidangan yang disiapkan. Tuan rumah biasanya justru suka bila kue dan minumanya disukai tamu. Tapi, bukan berarti suka secara berlebihan. Misalnya, menghabiskan setoples nastar. Atau, karena suka, Superkids merengek minta dibbungkusin kastengel. Bagaimana bila kuenya kurang pas di lidah? Habiskan saja pelan-pelan. Jangan menyisakan, apalagi memuntahkannya kembali, karena itu bisa membuat pemilik rumah tersinggung.

 

Bersikap Manis. Tetap bersikap sopan selama bertamu. Jangan nyelonong masuk ke ruangan dalam, kecuali bila diajak. Jangan menggunakan mainan-mainan milik anak pemilik rumah, sebelum meminta izin. Bila duduk di ruang tamu, usahakan mencari kursi yang menghadap ke arah luar. Tujuannya agar Superparent maupun Superkids tidak terkesan jelalatan ingin melihat-lihat isi rumah orang.

 

Simpan Gadget. Jangan sibuk membalas pesan Lebaran maupun memantau sosial media, selama bertamu. Superkids juga sebaiknya tidak menggunakan gadget untuk bermain game. Kegiatan seperti itu bisa membuat pemilik rumah merasa kurang dihargai. Apa perlunya bertemu bila masing-masing kemudian sibuk dengan gadget, kan? Bila ingin mengabadikan kebersamaan ini, Superkids dan Superparent juga harus minta izin dulu sama pemilik rumah.

 

Gak Menagih Angpau. Pembagian angpau juga merupakan salah satu tradisi Lebaran di Indonesia. Orangtua biasanya menyiapkan uang lembaran baru untuk diberikan pada anak balita maupun anak usia sekolah seperti Superkids. Tapi jangan selalu berharap bakal menerima angpau di setiap rumah yang didatang. Apalagi sampai meminta langsung pada pemilik rumah, meskipun sudah kenal dekat. Sebab tujuan utama bertamu selama Idul Fitri adalah menjalin silaturahmi, bukan mengumpulkan tabungan.

 

Jangan Lupa Waktu. Ngobrolnya seru, sajiannya lezat, bukan berarti Superparent dan Superkids bisa selamanya di situ. Berpamitan pulanglah saat jam istirahat. Atau, saat ada tamu lain datang. Jarang sekali ada tuan rumah yang sampai hati meminta tamunya untuk pulang, meskipun dia merasa kurang nyaman. Bila melihat pemilik rumah mulai mengantuk atau lelah, sebaiknya segera berpamitan.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment