Fobia Digital? Ah, Nggak Perlu!

 

Banyak kabar mencengangkan belakangan ini. Gadis ABG hilang setelah berkenalan dengan seseorang lewat Facebook. Ada anak mengurung diri di kamar ketakutan, setelah e-mail-nya dikirimi gambar tidak senonoh oleh entah siapa. Ada juga orang dewasa kehilangan banyak uang karena ditipu lewat ponsel.

 

Superparents, apakah kabar-kabar buruk semacam itu membuat kita jadi fobia pada teknologi komunikasi digital? Sebaiknya sih jangan. Justru kita bisa mengendalikan fobia itu, lalu ubah menjadi energi positif yang bermanfaat. Teknologi digital sebenarnya lebih menguntungkan daripada merugikan.

 

Kalau masih gaptek untuk urusan teknologi media digital, jangan malu belajar sama anak. Mereka lebih berani mencoba, mengeksplorasi, dan memanfaatkan teknologi. Setelah mendapat pembelajaran secara teknis, gunakan kearifan kita untuk memanfaatkan media. Nah, kita harus membuat keputusan tepat untuk memanfaatkan teknologi dahsyat bagi kehidupan sehari-hari. Untuk bisa membuat keputusan bagus, ya kita harus kenal dan paham, bagaimana jagat digital bekerja. Selain menguasai teknisnya, kita pun perlu memahami mana yang membahayakan dan mana yang menguntungkan.

 

Beberapa aturan wajib adalah; jangan mengobral privasi di jagad maya. Jangan membuat tranksaksi atau komitmen apa pun dengan orang yang nggak kita kenal betul dalam kehidupan nyata. Tapi berpikirlah terbuka karena orang-orang di luar sana mungkin punya cara pandang berbeda.

 

Pendeknya, tendang jauh-jauh fobia digital. Kenali teknologi canggih untuk kita ambil manfaatnya sebesar-besarnya.

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment