Gernas Baku? Apa Itu?

Minta baca anak di Indonesia masih sangaaatt kecil. 2015 lalu, PISA (Programme for International Students Assessment) yang digagas The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) ngadain survei penilaian kemampuan membaca siswa. Mau tahu hasilnya? Indonesia berada di urutan ke-64 dari 72 negara. Itu berarti, Indonesia masih sangat ketinggalan di bidang literasi anak.

 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas menggelar Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku (Gernas Baku). Program ini baru aja resmi diluncurkan 5 Mei 2018, serempak secara nasional. Gernas Baku merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional untuk menumbuhkan minat baca. Sasarannya adalah anak usia dini yang kebanyakan belum bisa membaca. Agar mereka doyan baca buku, peran orang tua dan lingkungan sekitar harus ditingkatkan.

 

Mengutip penjelasan Kemendikbud lewat situs resminya, Gernas Baku diartikan sebagai “Gerakan untuk mendukung inisiatif dan peran keluarga dalam meningkatkan minat baca anak melalui pembiasaan di rumah, di satuan PAUD, dan di masyarakat.” Tujuannya antara lain membiasakan Superparent membacakan buku untuk anak, mengeratkan bonding orangtua dan anak, serta menumbuhkan minat baca anak sejak dini.

 

Siapa aja sih yang terlibat dalam program Gernas Baku ini? Yang pertama, tentu orang tua. Kegiatan membaca buku bersama anak di rumah meliputi:

  • Superparent belajar memahami kemampuan membaca anak (sesuai tahap perkembangan).
  • Superparent belajar memahami teknik menarik minat anak untuk membaca.
  • Superparent belajar memahami teknik membacakan buku untuk anak (sesuai tahap perkembangan).
  • Superparent belajar membiasakan membaca buku untuk anak, atau bercerita dengan anak.

 

Selanjutnya, warga sekolah (guru) dan komunitas wali murid. Apa yang bisa dilakukan dua pihak ini?

  1. Menyelenggarakan kelas orang tua dengan tema menumbuhkan minat baca anak.
  2. Menyelenggarakan kegiatan kelas inspirasi dengan tema manfaat senang membaca.
  3. Menyiapkan pelaksaan gerakan orang tua membacakan buku.
  4. Melibatkan orang tua menjadi relawan untuk membacakan buku di dalam kelas.
  5. Melibatkan orang tua untuk membantu mengelola perpustakaan atau pojok buku keluarga.
  6. Membacakan buku untuk anak masing-masing.

 

Nah, tunggu apa? Ayo mulai kebiasaan baik membacakan buku pada Superkids dari rumah!

 

FOTO: ISTOCK 

Share to :


Leave A Comment