Hidup Hemat Bukan Kiamat

 

Nggak gitu juga kali, Supermom. Hidup hemat bukan tentang pengorbanan. Ini tentang hidup lebih cerdas, supaya kita bisa berupaya menjalani hidup seperti hidup yang ingin kita jalani, hidup yang kita impi-impikan selama ini.

 

Hidup hemat berarti manajemen keuangan yang lebih cerdas. Saat kita tahu berapa uang yang kita punya di bank dan berapa banyak uang yang kita perlukan untuk biaya hidup bulanan, kita bisa mulai membuat keputusan lebih baik tentang bagaimana menghabiskan uang. Apakah perlu beli sepatu baru semahal itu cuma untuk pesta dua jam? Apa ini waktu yang tepat untuk ganti mobil?

 

Hidup hemat juga berarti belanja lebih cerdas. Yaitu belajar bagaimana mendapatkan harga terbaik untuk segala barang yang akan kita beli. Jangan malu mampir ke toko berharga khusus, lihat-lihat isi garage sales, bergerilya memeriksa rak-rak di toko, pakai kupon belanja, bahkan tanya kemungkinan membarter barang.

 

Hidup hemat pun berarti memaksimalkan kreativitas, Supermom. Temukan cara lebih baik untuk mengerjakan sesuatu. Apa selama ini kita selalu bayar orang untuk mengganti oli mobil, atau melakukannya sendiri di rumah? Mending jahit celana jins yang bolong, atau beli baru? Beli tas kresek, atau memakai ulang plastik belanjaan?

 

Kalau konsep hidup hemat belum cukup kuat menancap di benak kita, coba cara lain. Misalnya, kita bisa menyusun anggaran belanja yang hemat setiap bulan. Ayo ambil kertas, pulpen atau pensil, dan kalkulator.

  1. Hitung biaya bulanan. Bikin daftar pengeluaran setiap bulan, termasuk uang yang kita pakai untuk senang-senang (makan di luar, hiburan dan hobi). Anggaran untuk having fun ini penting karena hidup hemat bukan berarti kere total. Bikin juga daftar pembayaran minimum yang harus kita keluarkan untuk melunasi hutang dan cicilan kartu kredit.
  2. Total pendapatan. Kalkukasi berapa uang yang kita hasilkan per bulan, termasuk yang kita dapat dari investasi, job kecil dan bisnis-bisnis sampingan.
  3. Kurangi pengeluaran dari pendapatan. Di sini kita bisa lihat berapa banyak uang yang sebenarnya bisa disisakan setiap akhir bulan.
  4. Perbarui anggaran. Kalau hasil perhitungan pertama negatif atau kurang memuaskan, kita perlu menghitung ulang sampai jumlahnya tepat. Perhatikan pengeluaran apa saja yang bisa dikurangi, termasuk pulsa telepon, tagihan listrik, atau biaya antar-jemput anak sekolah.
  5. Anggarkan uang untuk pengurangan hutang. Kalau kita punya cicilan di bank, anggaran harus termasuk pembayaran minimun yang dikeluarkan tiap bulan untuk melunasinya. Nah, sekarang cari pengeluaran mana yang bisa ditahan untuk menutupi ini.
  6. Siapkan tabungan dan investasi. Kini waktunya menganggarkan dana untuk tujuan keuangan kita. Kita pingin apa nih; punya tabungan darurat? Investasi dana

6.pensiun? Tabungan liburan? Bikin daftarnya dan survei anggaran sekali lagi untuk mencari dana yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan itu. Kalau kita punya banyak cicilan, mungkin bagian ini perlu dilewatkan dulu, gak papa. Pengurangan hutang harus jadi prioritas.

 

Hidup hemat ialah tentang menentukan apa yang kita inginkan dan menemukan cara mewujudkannya. Sekeping ratusan ditabung di sini dan beberapa lembar ribuan disimpan di sana tidak mengubah hidup kita menjadi lebih susah. Itu justru mengubahnya menjadi kemungkinan-kemungkinan besar. Putuskan apa yang kita mau dalam hidup, Supermom, dan gunakan penghematan untuk menjadikannya bukan sekadar mimpi lagi.

 

 

FOTO: THINKSTOCKS

 

Share to :


Leave A Comment