Ma, Minta Uang (Lagi) Dong..

 

Belakangan, obrolan di rumah Deswita lebih banyak berputar soal uang. Ini seringkali menjadi percakapan sengit karena mereka selalu saling ngotot, kadang salah pengertian, dan bahkan berakhir dengan hujan air mata. Oh, bukan. Ini bukan masalah rumah tangga antara Deswita dengan sang suami Nanda. Drama ini terjadi antara Deswita dengan putranya Nicky yang berusia 9 tahun.

 

Perdebatannya sih sepele, Supermom. Misal, tentang kenapa kita nggak bisa sekarang juga pergi membeli DVD asli “Captain America: The Winter Soldier” (yang padahal baru kemarin ditonton di bioskop)? Atau, kenapa harus menunda nanti untuk aku bisa mendapatkan lampu sepeda yang baru? Deswita nggak bisa menghitung, harus berapa kali ia menjelaskan bahwa a) keluarga kita nggak punya ‘pohon uang’ di halaman, yang uangnya bisa diambil kapan pun dan berapa pun b) seandainya pun kita punya banyak uang ekstra, kamu tetap nggak bisa mendapatkan segala apa yang kau mau.

 

Duh, anak seusia Nicky memang banyak maunya, ya, Supermom. Mereka senang beli ini-itu, dan pengin tahuuuu aja harga semua barang, termasuk mobil. Padahal, menuruti tiap permintaan mereka bukan saja tantangan ekonomi terberat bagi kita, tapi juga menjadikan Superkids gagal memahami pentingnya mengelola keuangan. Solusinya?

 

Uang Saku Mingguan

Cara terbaik mengajarkan nilai uang, ya dengan membiarkan mereka memegang uangnya sendiri. Berikan uang saku mingguan untuk mereka atur secara mandiri. Kalau habis sebelum waktunya, biarkan, jangan beri uang lagi sampai awal pekan yang baru dimulai.

 

Gaji Mereka

Beri anak pengalaman bagaimana cara mendapatkan uang, yaitu bekerja. Kalau mereka berhasil melakukan sebuah pekerjaan, berikan sejumlah uang sebagai upahnya. “Tapi bukan tugas rutin harian, seperti memberi makan kucing dan membereskan mainan,” jelas Mary Gresham PhD, seorang psikolog klinis di Atlanta.

 

Atur Budget

Apakah Superkids pengin banget nonton konser Taylor Swift awal Juni nanti? Bawakan kalkulator dan rencanakan skenario menabung bersama-sama. Punya tujuan besar seperti ini bakal bikin anak lebih termotivasi menghemat uangnya.

 

Jadi Model

Iya, anak mengamati bagaimana kita mengurus uang, Supermom. Apakah kita sendiri terlalu banyak membeli barang yang akhirnya tak terpakai? Atau, memborong makanan yang akhirnya tak termakan? Hati-hati. Bagaimana kita bersikap, begitulah dia akan mencontoh. “Jadi, jangan harap anak akan berhemat atau mau menabung, kalau kita sendiri tidak melakukannya,” tegas Elisabeth Donati, penulis buku “The Money Game”.

 

 

FOTO: THINKSTOCKS

Share to :


Leave A Comment