Membesarkan Hati si Artis Cilik

 

Superparents, sebagai orangtua kita pasti tahu bahwa aktivitas kreatif, seperti menggambar, mewarnai, menulis, membuat prakarya adalah cara anak-anak menyalurkan ekspresinya. Ini adalah bagian penting dari masa kanak-kanak mereka dan dari sini pula kita bisa melihat minat dan bakat mereka. Itu sebabnya, kita selalu memajang hasil karya mereka di sekitar rumah atau media sosial yang sedang marak saat ini, serta mengundang saudara dan kerabat untuk menonton performa mereka saat ada pementasan, dan lain-lain. Selain untuk meningkatkan kepercayaan diri, semua itu juga untuk “kenang-kenangan” saat mereka besar nanti.

Namun, ternyata bukan cuma itu, Superparents. Yang tidak kalah pentingnya bagaimana cara kita merespon hasil karya buah hati. Kata-kata yang apresiatif, menambah semangat dan membesarkan hati anak sangat berpengaruh penting dalam pengembangan kerja kreatif mereka. Seperti kata seorang penyair, Sapardi Djoko Damono, “Sebermula adalah Kata”. Jadi, yuk mari kita mulai, Superparents, dengan mengucapkan kata-kata berikut kepada anak saat merespon hasil karya mereka.

 

Penuh Perhatian

Seperti apapun hasil karya mereka, ketahuilah bahwa anak-anak sudah bekerja keras dengan melibatkan seluruh semangat, fokus dan konsentrasi mereka untuk menciptakan karya tersebut. Kalimat standar yang biasa kita ucapkan adalah “Bagus, Sayang” sesungguhnya justru menunjukkan bahwa kita tidak sungguh-sungguh memerhatikan atau mendengarkan. Ini bisa menurunkan semangat mereka. Sebaliknya, apabila kita mencoba terlalu kritis dan menekankan pada kelemahan mereka juga akan berakibat buruk bagi mereka. Kadang-kadang, anak-anak akan merasa kecewa, sia-sia, karena merasa  pekerjaan mereka tidak berhasil dengan baik. Oleh karena itu, bila dalam sebuah pementasan musik di sekolah, suara penyanyi kecil kita tidak kedengaran, setelah pementasan ajak ia berdiskusi tentang performa dan hal-hal yang ia banggakan saat pentas tadi. Ajak pula ia bicara tentang hal-hal apa saja yang dirasa perlu diperbaikinya dalam performanya. Bila, idola cilik kita mengatakan bahwa ia merasa perlu memperbaiki kualitas vokalnya, tawari ia apakah ia mau ikut les vokal untuk memperbaikinya. Bila ia berkata, tidak perlu, hargai dan terima keputusannya, namun yakinkan ia bahwa Anda akan selalu siap bila ia perlu bantuan.

 

Jangan Terlalu Dominan

Biasanya keinginan untuk melibatkan anak ke dalam suatu bidang tertentu sangat besar, terutama bila orangtua memiliki minat dan keahlian dalam bidang tersebut. Misalnya, Superparents sangat mencintai dunia tulis-menulis dan bekerja sebagai penulis, dan Anda ingin juga buah hati menulis novel sejak kecil dan punya impian ia terkenal sebagai seorang penulis cilik. Tahan ambisi Anda, Superparents. Biarkan anak-anak menemukan jalan mereka sendiri dan bersabarlah sampai mereka yang meminta partisipasi Anda. Yang harus Anda lakukan adalah tetap perkenalkan anak dengan dunia tulis menulis, berbagilah pengalaman Anda sebagai penulis, serta ceritakan tentang asyiknya menulis. Ajak anak-anak bergabung dalam klub menulis untuk anak. Sangat luar biasa bila mereka tertarik dan berminat, tapi bila tidak, tetaplah berbesar hati. Jangan kaget, bila seiring berjalan waktu, ternyata mereka lebih tertarik menulis lirik lagu lengkap dengan chord nya, daripada menulis cerpen atau novel seperti keinginan Anda.

 

Lebih dari Sekadar “Bagus”

Daripada cuma sekadar bilang “Ya” atau “Bagus” lebih baik Anda gunakan kalimat pertanyaan yang sifatnya lebih terbuka. Ajak anak-anak berdiskusi atau minta mereka menjelaskan mengenai hasil karya mereka. Misalnya: “Kok bisa sih gambar seperti itu? Idenya apa, Dek?” Kemudian dengarkan dengan penuh perhatian penjelasannya. Pertanyaan seperti itu akan menumbuhkan logika berpikir, sekaligus logika artistik, selain juga proses kreatifnya. Seni merupakan salah satu cara terbaik bagi anak-anak untuk mengeluarkan dan menyalurkan refleksi diri anak.

 

Sama-sama Belajar

Minta si kecil untuk “mengajari” Anda mengenai konsep seni dan proses kreatif yang ia pelajari saat menciptakan sebuah karya. Ajar-mengajar adalah cara terbaik untuk memperdalam ilmu hingga mencapai tingkat “menguasai”. Biarkan si kecil merasa lebih bisa daripada Anda. Lagipula, bagaimana anak tidak merasa hebat dan bangga bila bisa mengajari orangtua mengenai sesuatu yang bisa dikerjakannya?

 

Peduli pada Proses

Karya adalah hasil akhir yang Anda lihat dalam proses kreatif anak. Namun, proses penciptaan karya juga tidak boleh disepelekan dan bagi beberapa anak, justru proses penciptaan yang berpengaruh besar terhadap hasil secara keseluruhan. Ketika menciptakan karya, ada proses pencarian ide, revisi, mempertahankan ide, serta proses eksekusi sehingga menjadi karya. Pengalaman-pengalaman inilah yang sangat penting. Seperti pula dalam pergelaran musik, tari dan teater, proses latihan, gladi kotor dan gladi bersih merupakan proses penting anak belajar, tidak hanya dalam pengetahuan seni, tetapi juga life skills lainnya, seperti cara berkerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain, bernegosiasi dan kompromi, serta bersabar. Jadi Superparents, usahakan selalu terlibat dalam prosesnya itu.

 

Tetap Semangat

Tidak semua karya hasilnya bagus, apalagi sempurna. Namun, semangat yang muncul untuk menghasilkan karya itulah yang terutama pada akhirnya. Dalam setiap hasil karya seni melibatkan kemampuan teknis dan tidak semua anak berbakat secara artistik. Meskipun demikian, dengan pendidikan dan latihan yang terus menerus, setiap anak pasti akan mampu meningkatkan kemampuan artistiknya. Ingat kata Albert Einstein: “Genius is 99 per cent hard work and 1 per cent talent”. Nah!

 

Let Them Shine

Bebaskan si kecil untuk “membagikan” hasil karya lewat berbagai media seperti keinginannya. Fasilitasi mereka dengan kamera, video, smartphone atau apapun yang bisa membantu mereka mengoleksi atau mengompilasikan hasil karya mereka.

Superparents adalah penonton dan fans pertama, paling setia dan paling bisa diandalkan bagi anak-anak. Tidak penting apakah nanti mereka akan meniti karir sebagai seniman, atau tidak, dukungan, perhatian, kepedulian dan komitmen Anda yang mendasari kreativitas dan sudut pandang, serta cara berpikir mereka. Ingat, seni terbukti sebagai salah satu jalan belajar yang paling berharga untuk anak-anak untuk memahami kehidupan dan dunia. Anda lah yang dapat menerangi jalan itu bagi mereka.

 

MAHARANI INDRI

FOTO: THINKSTOCK PHOTOS

Share to :


Leave A Comment