Tips agar Superkids Cinta Budaya Indonesia

Indonesia adalah negeri yang kaya ragam budaya. Terdiri dari 17.504 pulau dengan sekitar 300 kelompok etnis, bisa dibayangin betapa banyak seni budaya yang berbeda-beda di sepanjang wilayah Nusantara. Tapi sayang, nggak semua anak merasa punya tanggung jawab melestarikannya. Beberapa justru merasa, berbaur dengan budaya tradisional Indonesia merupakan kegiatan kekunoan, bukan kekinian. Menjadi tugas Superparent untuk menanamkan rasa cinta tanah air pada Superkids sejak dini. Beberapa cara berikut ini mungkin bisa jadi pilihan.

 

Berbahasa Daerah. Nggak bisa dibantah, bahasa Inggris memang bahasa internasional yang sangat dibutuhkan Superkids untuk berkembang di era global. Namun, bukan berarti bahasa daerah udah nggak penting lagi. Banyak keluarga yang menekankan pentingnya skill berbahasa Inggris untuk anak. Hasilnya, banyak anak yang lebih fasih berbahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Nah, kalau bahasa Indonesia aja nggak lancar, apa kabar bahasa daerah? Nggak heran kalau sekarang justru lebih sulit mencari orang yang fasih berbahasa Jawa halus (Kromo Inggil) dibanding Inggris atau Prancis. Superkids tentu nggak perlu menguasai semua bahasa daerah di Indonesia. Paling tidak, bahasa daerah asalnya sendiri. Superparent bisa mengajarkan dengan membiasakan ngobrol pakai bahasa daerah di rumah. Awalnya mungkin sulit dan membingungkan. Tapi karena sering mendengar, lama kelamaan Superkids akan makin terbiasa dan bisa menggunakannya juga. Minimal mengerti artinya.

 

Kursus Seni Tradisional. Bila Superkids punya bakat di bidang seni tari, musik, dan lukis, ini kesempatan bagus mengenalkan mereka pada seni tradisional Indonesia. Beberapa sanggar tari anak menyediakan pilihan aneka jenis tari untuk dipelajari. Mulai hip hop sampai tradisional. Superkids bisa berlatih tari-tarian khas Indonesia, seperti tari Pendet (Bali), tari Topeng (Jakarta), tari Serimpi (Jawa Tengah) tari Merak (Jawa Barat), tari Cikalele (Maluku), tari Tor Tor (Sumatera Utara), sampai tarian selamat datang khas Papua. Pilihan lain adalah menekuni kesenian wayang dengan belajar mendalang, serta mempelajari alat musik tradisional seperti angklung dan gamelan. Buat yang merasa kurang cocok menari atau bermusik, bisa ikut kelas membatik untuk anak. Superparent sebaiknya juga ikut terlibat dalam kegiatan ini.

 

Kuliner Lokal. Hmmm, siapa sih yang bisa menolak ajakan makan sushi di restoran Jepang? Atau, menikmati menu-menu Korea yang lagi hits? Apalagi mencicipi kuliner ala Italia yang lezat? Tapi, tahu nggak kalau masakan khas Indonesia pun enak-enak dan banyak banget pilihannya? Superparent bisa mengganti destinasi wisata kuliner akhir pekan ke beberapa restoran khas Indonesia. Ayo kenalkan anak pada sayuran, lauk, camilan, maupun minuman khas Indonesia. Superkids yang doyan salad, boleh dong mencoba salad segar ala Indonesia bernama ketoprak dan gado-gado. Belum lagi pecel, gudeg, soto Betawi, coto Makassar, sup kaledo, nasi Padang, atau sate lilit yang yummy. Udah pernah cobain kue lumpur, serabi, lupis, pempek, semar mendem, onde-onde, getuk lindri, kue lapis, putu ayu, nagasari, wajik, dadar gulung? Walau belum tentu semua disukai, namun Superkids udah dapat pengalaman dan pengetahuan tentang kuliner Indonesia dengan mencicipinya langsung. Slurp!

 

Liburan Dalam Negeri. Liburan ke luar negeri udah bukan hal mewah bagi banyak keluarga di Indonesia sekarang. Aduh, tahu nggak sih kalau banyak banget tempat wisata dalam negeri yang nggak kalah menarik? Di bagian barat Kepala Burung Pulau Papua, ada Kepulauan Raja Ampat yang ramai-ramai diserbu wisatawan mancanegara. Di Tana Toraja, ribuan wisatawan datang khusus untuk menyaksikan upacara Ma’nene (penggantian pakaian jenazah). Di Pulau Jawa, tersebar candi-candi peninggalan leluhur, dari Candi Borobudur di Magelang sampai Candi Singosari di Malang. Yang pingin menikmati percikan air, coba deh main ke air terjun Dua Warna di Sibolangit, Sendang Gile di Lombok, atau Madakaripura d Probolinggo. Kalau pantai sih, gak perlu ditanya lagi keindahannya. Mulai Pantai Kuta, Senggigi, Bunaken, Pangadaran, Dreamland, semua menarik untuk dikunjungi!

 

Koleksi Buku Cerita Rakyat Indonesia. Mendongeng sebelum tidur merupakan ritual menyenangkan untuk anak. Dari kegiatan ini, Superparent bisa menyelipkan pesan-pesan positif untuk ditanamkan padanya. Salah satu pilihan buku untuk dibacakan (atau cerita untuk didongengkan) adalah cerita rakyat Nusantara. Superparent bisa memilih mana yang cocok buat Superkids. Pilih cerita rakyat dari daerah asal masing-masing, atau legenda tentang terbentuknya situs-situs wisata di Indonesia. Seperti dongeng Roro Jonggrang dengan latar belakang Candi Prambanan, atau Sanguriang dengan Tangkuban Perahu. Kini penerbit lokal pun makin banyak menerbitkan serial cerita rakyat Indonesia dengan ilustrasi menarik dan kemasan hard cover yang lebih awet. Seperti Seri Dongeng Nusantara terbitan Erlangga for Kids dan Seri Aku Cinta Indonesia terbitan BIP.

 

Pakai Batik! Kain batik saat ini bukan sekadar didesain untuk menjadi kebaya orang dewasa. Batik juga didesain menjadi busana anak-anak, baik untuk pesta maupun santai. Bila jalan-jalan santai bersama keluarga, ada baiknya mengenakan kain batik yang nyaman. Jenis batik ini juga bermacam-macam. Motifnya bisa dipilih sesuai selera. Harganya pun relatif terjangkau. Karena orangtua adalah role model bagi anak, kegemaran memakai batik ini juga seharusnya dimulai dari Superparent sendiri.

 

Setel Lagu Daerah. Saat sedang dalam perjalanan di mobil, sekali-sekali putarkan lagu tradisional Indonesia untuk anak. Misalnya “Gundul Gundul Pacul” dari Jawa Tengah, “Rek Ayo Rek” dari kota Surabaya, “Bungong Jeumpa” dari Aceh, “Jali Jali” dari Jakarta. Anak perlu mengenal lagu-lagu daerah ini agar dapat melestarikannya. Bila nggak dijaga, budaya Indonesia tentu akan hilang terlupakan.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment