Tips Memilih Buku untuk Anak

Pekan lalu, ada buku cerita anak yang membuat resah banyak Superparent di Indonesia. Berjudul “Aku Belajar Mengendalikan Diri” karya Fika Chakra, buku ini merupakan salah satu serial Aku Bisa Melindungi Diri terbitan Tiga Ananda. Sebagian masyarakat menganggap kontennya bernuansa pornografi, meski pihak penulis dan penerbit sama-sama sudah mengklarifikasi. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bereaksi keras, sampai Tiga Ananda akhirnya meminta maaf secara resmi pada publik. Buku “Aku Belajar Mengendalikan Diri” pun sudah ditarik dari peredaran. Bahkan sejak Desember 2016, sebelum masyarakat heboh mengomentari kontennya.

 

Untuk Superparent, ada beberapa tips memilih buku yang tepat untuk Superkids.

1. Sesuai Usia. Dari bahannya saja, Superparent bisa membedakan mana buku yang cocok untuk baby, toddler, maupun anak usia sekolah seperti Superkids. Untuk bayi, tersedia soft book alias buku bantal berbahan kain lembut. Ada pula bath book untuk dibawa saat mandi. Dua buku ini gampang dicuci bila terkena kotoran. Bahannya yang empuk membuat aktivitas membacakan buku pada bayi terasa lebih aman. Untuk toddler, ada boardbook berbahan karton tebal. Buku ini tahan segala macam kerusakan yang bisa ditimbulkan anak balita. Termasuk digigit, dibuang, atau dirobek. Bahannya sangat kuat dan awet, serta nggak bisa robek. Pilihan lain adalah touch and feel book, yang dilengkapi bahan bertekstur untuk melatih motorik anak. Dari segi konten, bayi dan balita bakal tertarik sama buku-buku penuh warna dengan ilustrasi yang besar dan ceritanya pendek. Sementara anak seusia Superkids sudah mulai tertarik pada buku cerita dengan naskah lebih panjang serta ensiklopedia yang didesain untuk anak.

 

2. Sesuai Minat. Anak bayi dan balita mungkin belum terlihat jelas apa yang disukainya. Paling umum sih mereka tertarik pada hewan. Itulah kenapa buku berganbar hewan sangat mudah Superparent bacakan untuk mereka. Apalagi bila Superparent bisa menirukan suara-suara hewan di dalam gambar, sehingga anak makin suka dengan kegiatan membaca. Untuk Superkids yang minatnya mulai terlihat, Superparent bisa menyediakan bacaan-bacaan edukatif terkait minat tersebut. Beberapa anak sangat suka pada karakter tertentu dalam serial Disney. Beberapa lainnya suka cerita tentang alat transportasi seperti pesawat dan kereta api. Ada juga anak yang sangat suka membaca buku tentang kegiatan yang ditekuninya, seperti sepakbola, balet, atau piano.

 

3. Ilustrasi Indah. Gambar yang bagus atau berwarna terang lebih gampang menarik minat anak-anak. Beberapa ilustrator buku cerita anak yang karyanya legendaris adalah Marcel Marlier, Tony Wolf, dan Matthew Wolf. Keindahan karya mereka sudah nggak diragukan lagi.

 

4. Unik. Kebanyakan buku yang tergolong unik mungkin belum ada saat Superparent masih anak-anak. Seperti lembaran halaman pop up 3D, sound book maupun song book yang bersuara, lift the fold book atau buku berjendela, sampai sticker book alias buku stiker. Anak akan semakin semangat mengeksplor halaman-halaman bukunya dari depan sampai belakang.

 

5. Bahasa Mudah Dimengerti. Anak-anak akan mudah bosan membaca buku dengan bahasa yang sulit dipahami. Tugas Superparent untuk membantu mereka memilih buku yang sesuai. Bisa berbahasa Inggris, Indonesia, Mandarin, Arab, atau bahkan tiga bahasa sekaligus.

 

6. Menyeleksi Kontennya. Untuk memastikan isi buku baik dan member manfaat untuk Superkids, Superparent perlu ikut aktif menyeleksi buku yang akan mereka beli. Boleh saja memberi kebebasan pada mereka untuk memilih mana yang disukai. Namun, pengambil keputusan tetaplah Superparent. Amati isi buku, baik gambar maupun kalimatnya. Buku yang bisa dibaca oleh anak seharusnya memang buku-buku yang sudah lolos sensor oleh orangtuanya.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment