Tradisi Unik Paskah di Berbagai Negara

Paskah dirayakan umat Kristiani pada hari Minggu, 16 April 2017 nanti. Meski identik dengan telur dan kelinci, beberapa negara punya cara khas tersendiri merayakan Paskah, tanpa telur hias dan kelinci. Superparent bisa berbagi informasi ini pada Superkids untuk mengenal ragam budaya dan tradisi dunia.

 

Yerusalem, Israel. Di kota yang diyakini sebagai tempat Yesus disalib ini, umat Kristiani merayakan Jumat Agung dengan khidmat. Mereka menyusuri jalan kecil yang dilalui Yesus saat dipaku menuju tiang salib. Biasanya mereka akan berjalan sambil membawa salib untuk mengenang pengorbanan Yesus. Nah, pada perayaan Minggu Paskah, banyak umat Kristiani mengikuti upacara gereja di Garden Tomb, area yang diyakini sebagai tempat Yesus dimakamkan.

 

Haux, Prancis. Jangan lupa bawa garpu kalau lagi berada di Haux saat perayaan Paskah. Kota di sebelah selatan Prancis ini merayakan Paskah dengan pesta makan omelet di alun-alun tengah kota. Tiap tahun, nggak kurang 4500 telur disiapkan untuk membuat telur dadar raksasa, yang cukup untuk dibagikan ke 1.000 orang. Konon, saat Napoleon dan pasukannya melintasi wilayah selatan Prancis, mereka mampir di sebuah kota kecil dan makan omelet. Napoleon ternyata suka banget. Besoknya, dia langsung perintahkan seluruh warga kota mengumpulkan telur ayam mereka dan membuat sebuah omelet raksasa untuk tentaranya. Itulah legenda yang memicu pesta omelet tahunan di sana.

 

Finlandia. Anak-anak di sini bakal turun ke jalan untuk meminta-minta saat perayaan Paskah. Mereka sengaja berdandan jelek dengan wajah dihitam-hitamin, dan melilitkan syal di kepala. Mereka membawa sapu lidi, ceret kopi, dan ranting-ranting pohon. Unik juga, ya, tradisinya. Di sebelah barat Finlandia, orang-orang biasanya juga membakar api unggun di hari Minggu Paskah. Kebiasaan ini berawal dari tradisi di negara-negara Nordik, yang meyakini bahwa api akan menangkal kehadiran para penyihir yang beterbangan dengan sapu ajaib mereka, antara hari Jumat Agung dan Minggu Paskah.

 

Polandia. Perayaan Paskah di sini jauh banget dari sentuhan kelinci dan telur hias. Nama acaranya Smingus-Dyngus. Ini adalah tradisi unik saling lempar air di hari Minggu Paskah. Para laki-laki akan membuat orang lain basah kuyup menggunakan senjata air, seember air, atau apa saja yang mereka pegang. Legenda setempat mengisahkan, perempuan yang menjadi sasaran aksi ini bakal menikahinya tahun depan. Tradisi Smingus-Dyngus diadaptasi dari upacara pembaptisan Pangeran Polandia Mieszko di Minggu Paskah pada 966 SM.

 

Brazil. Selain dikenal dengan kegilaan mereka pada sepakbola, masyarakat Brazil juga punya tradisi Paskah yang cukup serem. Mereka membuat boneka sedotan sebagai Yudas (murid Yesus yang mengkhianatinya). Boneka-boneka ini lalu digantung di jalan dan dipukul ramai-ramai, persis seperti pinata dalam sebuah pesta ulang tahun. Nah, untuk melampiaskan kemarahan, seringkali sosok Yudas ini diwakilkan oleh para politis lokal yang terlibat skandal. Pada Sabtu Paskah, ada lagi perayaan Sábado de Aleluia. Yaitu versi kecil-kecilan Karnaval di beberapa kota kecil untuk merayakan berakhirnya masa prapaskah.

 

Swedia. Perayaan Paskah di Swedia nggak beda jauh sama Halloween, lho. Anak-anak berdandan menjadi penyihir Paskah. Mereka akan pakai rok panjang, ikat kepala warna-warni, dan melukis pipi mereka dengan warna merah. Anak-anak lalu mendatangi rumah-rumah tetangga untuk menjual lukisan dan gambar yang dibuat. Sebagai imbalan, mereka bakal dikasih permen manis. Mirip Halloween, kan?

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment