Ya Nak, Suntik Itu Sakit. Tapi…

 

Superparents, anak-anak biasanya takut ya sama jarum. Jangankan disuntik, sekadar melihat dokter berseragam putih memegang jarum suntik saja, anak bisa merasa nggak nyaman. Itu sudah biasa. Malah, sebenarnya bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun ada juga yang takut disuntik. Iya, kan?

 

Di zaman modern ini, orang hampir tidak mungkin menghindari jarum suntik. Untuk vaksinasi, untuk pengobatan, untuk pemeriksaan gula darah, atau untuk perawatan khusus. Bahkan, kita pun mungkin ditusuk dan darah kita disedot oleh mulut jarum nyamuk. Jadi, sebagai informasi untuk pendidikan anak, sangat penting bagi kita membantu Superkids menghadapi rasa takut disuntik.

 

  1. Berempati pada perasaan takut anak. Beri pelukan atau cium untuk membantu menenangkannya. Kita sendiri harus tetap tenang saat anak menghadapi jarum. Bicaralah pelan, lembut dan meyakinkan untuk memodelkan keberanian dan sikap positif.
  2. Buat anak mempersiapkan mental untuk menghadapi jarum. Beri tahu prosedurnya beberapa menit sebelum injeksi. Maka, anak akan lebih siap dan berani setelah mengantisipasi jarum suntik.
  3. Coba minimalkan ketidaknyamanan. Kalau ada, minta dokter menggunakan jarum suntik pendek dan tipis untuk mengurangi rasa sakit akibat tusukan di kulit. Atau, tempelkan es ke kulit anak sekitar 15 detik sesaat sebelum injeksi.
  4. Jangan pernah bilang suntik itu tidak sakit. Jujur, dong ah. Suntikan itu memang sakit –meski kadar nyerinya bervariasi. Bicara jujur memang bisa menyebabkan kekhawatiran, tapi berbohong bisa membuat anak tidak percaya lagi sama apa yang kita ucapkan. Jadi, lebih baik bilang, “Mungkin sakit, tapi Ibu di sini mendampingimu. Kalau memang sakit, rasanya hanya sebentar, padahal manfaatnya besar.”

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment