English
Anjing dan Bayangannya
Bila serakah, bisa-bisa kita justru bakal nggak dapat apa-apa.
Di suatu hari yang cerah, seekor anjing terlihat berjalan riang dan gembira. Langkah kakinya berirama, ekor panjangnya berayun ceria ke kiri dan kanan. Di mulutnya, ada sekerat daging segar tergigit dengan kuat. Wah, itu rupanya yang membuat anjing ini begitu bahagia. Dia beruntung mendapat seporsi menu makan siang yang lezat. Daging itu nggak sengaja ia temukan di pinggir jalan, entah milik siapa. Mungkin saja terjatuh dari keranjang seorang ibu yang baru pulang belanja.
Saat berjalan melewati jembatan, anjing menunduk melihat pantulan bayangannya di air. Dia terkejut. Ada seekor anjing lain yang juga sedang membawa sekerat daging segar! Dia merasa, daging dalam gigitan anjing lain itu tampak lebih segar dan besar. Tapi dia nggak sadar, anjing yang ia lihat itu adalah bayangannya sendiri. Daging yang dia lihat lebih besar itu, juga dagingnya sendiri. Dia melongokkan kepala mendekat ke air, dan anjing di bawah sana terlihat membalas melakukan hal yang sama. Anjing serakah ini pun makin penasaran. Dia bertekad harus merebut daging yang lebih besar itu.
Dia pun menyalak keras-keras menyerang bayangannya. Tapi apa yang terjadi? Sekerat daging segar segera terlepas dari gigitannya. Daging itu jatuh ke dalam air dan bergerak menjauh terbawa arus. Di waktu yang sama, dia melihat anjing lain di bawah sana juga kehilangan dagingnya. Nah, saat itulah dia sadar apa yang sebenarnya dia lihat sejak tadi.
Sekarang dia kehilangan dua hal sekaligus. Pertama, sekerat daging segar miliknya. Kedua, harapan bisa mendapat daging tambahan yang lebih menggiurkan. Dia pun berjalan lunglai dengan perut lapar, badan lelah dan rasa kesal karena batal menikmati makan malam yang lezat.
Fabel karangan Aesop ini punya pesan penting, Superkids. Moral of the story-nya, kita harus mensyukuri apa yang sudah kita miliki, dan jangan pernah berpikir untuk bisa memiliki segalanya.
DICERITAKAN KEMBALI OLEH HAFIDA INDRAWATI
ILUSTRASI: DEDE MARIANA
