Bangau Cantik yang Angkuh

Dia akhirnya berdiri kelaparan hingga siang.

Di sebuah sungai kecil, tampak seekor burung bangau sedang berjalan mencari ikan. Dia melangkah anggun dengan kakinya yang ramping dan panjang. Matanya menatap waspada ke arah air sungai yang jernih. Lehernya yang panjang siap menangkap ikan sebagai menu sarapannya pagi itu.

Wah, dia sangat beruntung. Sungai sedang dipenuhi ikan-ikan yang asyik berenang. Kemana pun ia menoleh, matanya akan dengan mudah melihat seekor ikan segar. Tapi sang bangau terlalu angkuh untuk melahap ikan-ikan itu. Menurutnya, bangau secantik dia harus mendapat makanan yang kualitasnya pun sebaik dirinya. “Saya tidak akan makan ikan yang kecil. Mereka nggak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya,” dia berkata pada dirinya sendiri.

Tak lama kemudian, segerombolan ikan yang agak besar lewat di dekatnya. Tapi bangau ini tetap tidak tertarik menangkap mereka untuk menu sarapan. “Oh, tidak mungkin. Saya tidak akan merepotkan diri sendiri untuk membuka paruh dan melahap ikan seukuran itu,” sungutnya sambil menatap ikan-ikan yang lewat dengan sebelah mata.

Hari makin siang, bangau belum juga berhasil menemukan seekor ikan yang sesuai standarnya. Ikan-ikan kecil yang tadi berenang ramai-ramai di tepi sungai kini bergerak pindah ke bagian tengah. Di sana airnya lebih dalam dan sejuk. Bangau mulai merasa cemas. Perutnya semakin keroncongan tapi tidak juga ada ikan yang cukup layak untuk dia makan.

Maka dia memutuskan akan menangkap ikan-ikan kecil saja. Tapi semuanya sudah terlambat. Tidak ada lagi ikan kecil di sekitarnya. Semua ikan yang tadi berada di sana kini berenang ke tengah. Terlalu lapar, bangau pun terpaksa melahap apa saja yang bisa dimakan. Dia tidak punya pilihan selain beberapa ekor siput kecil untuk sarapan. Itu cukup untuk mengganjal perutnya yang keroncongan, tapi tidak sampai membuatnya merasa benar-benar kenyang.

 

DICERITAKAN KEMBALI OLEH HAFIDA INDRAWATI

ILUSTRASI: DEDE MARIANA

Share to :


Leave A Comment