Dokter yang Tidak Menyembuhkan

 

Alkisah, ada seorang wanita tua yang kehilangan penglihatan. Dia pergi ke dokter untuk menjalani pengobatan. Lalu mereka membuat suatu kesepakatan. Kalau dokter bisa menyembuhkannya, wanita tua akan membayar dia dengan jumlah yang sangat memuaskan. Tapi, kalau tidak, wanita tua juga tidak akan membayarnya sepeser pun.

 

Dokter ini memang terkenal jago menyembuhkan kebutaan. Dia punya obat salep istimewa dengan cara pemakaian yang juga istimewa. Salep itu harus dioleskan ke mata pasien dalam jangka waktu tertentu. Hasilnya, pasien yang semula buta pasti akan bisa melihat kembali. Wanita tua setuju.

 

Dokter pun mulai rutin mengunjunginya setiap hari. Tapi, tahu wanita tua itu benar-benar buta, dia tidak pernah pulang dengan tangan kosong. Selesai mengoleskan salep ke mata wanita tua, dokter mengambil barang di rumahnya satu per satu. Begitu terus tiap hari, sampai semua barang milik wanita tua habis ia curi. Saat itulah dokter memutuskan menyembuhkannya dan menagih bayaran.

 

Benar, wanita tua itu sembuh. Dia melihat isi rumahnya kosong. Barang-barangnya hilang. Dia yakin, dokter itulah pencurinya. Jadi, dia mengaku tetap tidak bisa melihat dan tidak mau membayar. Dokter marah sekali. Dia menuduh wanita tua berbohong karena yakin ia sudah bisa melihat seperti semula. Dia menuntut bayaran atas jasanya menyembuhkan, tapi wanita tua kembali menolak.

 

Mereka akhirnya membawa masalah ini ke pengadilan. Dokter menuntut wanita tua telah menipunya. Hakim bertanya pada si wanita tua, kenapa ia menolak membayar sang dokter. Begini jawabannya, “Dokter ini sudah mengatakan yang sebenarnya. Saya memang janji memberinya uang kalau penglihatanku kembali. Tapi, kalau saya tetap buta, saya tidak usah membayar apa-apa. Nah, sekarang dia mengklaim sudah menyembuhkan saya dan saya harus membayar. Tapi, saya masih tetap buta.”

 

Semua orang di ruang sidang melihat ke arah wanita tua dengan kaget. “Bagaimana kamu bisa bilang begitu? Semua orang di sini saja tahu dan bisa melihat bahwa penglihatanmu pulih. Matamu sehat kembali,” hakim bertanya tajam. “Yang mulia,” jawab wanita tua. “Saya benar-benar tidak bisa melihat. Sebelum saya kehilangan penglihatan, saya lihat ada banyak barang di rumahku. Tapi, sekarang, meski dokter bersumpah saya telah sembuh dan bisa kembali melihat, saya tetap tidak bisa melihat satu pun barang-barang itu lagi ada di dalam rumahku.” Hakim setuju kalau wanita tua itu masih tetap buta. Jadi, dia dibebaskan tanpa harus membayar denda.

 

Fabel Aesop ini diceritakan kembali oleh Hafida Indrawati.

 

 

 

ILUSTRASI: THINKSTOCK PHOTOS

Share to :


Leave A Comment