Kisah Rentenir dan Penyamak

 

*diceritakan kembali dari Kumpulan Dongeng Aesop

 

Pada suatu ketika seorang rentenir yang kaya raya membeli sebuah rumah yang terletak tepat di sebelah rumah seorang penyamak kulit. Dari pagi sampai malam penyamak bekerja meyamak kulit binatang dan menjadikannya untuk bahan pakaian dan lain-lain. Setiap hari sang rentenir terus-menerus merasa terganggu dengan bau tak sedap dari proses penyamakan kulit tersebut.

 

Maka, sang rentenir itu pun menyambangi rumah penyamak dan berkata ingin membeli rumahnya.

 

“Oh, tentu saja saya akan menjual rumah ini kalau Anda berminat, Rentenir,” ujar penyamak kulit. Sebenarnya penyamak kulit itu tidak bersungguh-sungguh, namun dia orangnya senang sekali berolok-olok. “Beri aku waktu satu minggu atau lebih untuk menyelesaikan beberapa hal, ya?” Rentenir itu setuju dan kemudian pergi.

 

Seminggu kemudian, bau menyengat yang berasal dari rumah penyamakan kulit membawa rentenir ke depan pintu penyamak kulit lagi. “Saya mengerti Pak,” kata penyamak dengan mata membesar penuh simpati ketika rentenir mengatakan kepadanya bahwa bau telah benar-benar mengurangi nafsu makannya. “Tapi ibu saya mengunjungi saya minggu ini. Aku tidak bisa menjual rumah selama dia ada di sini. Tunggu selama satu bulan, sampai dia pergi.”

 

Rentenir setuju dengan keengganan yang besar. Dia mulai menunggu sambil menahan napas sampai tamu itu pergi. Pada awalnya ia menghitung setiap hari, tak sabar menunggu satu hari berakhir dan berganti hari baru. Sampai beberapa saat kemudian, tiba-tiba ia tidak lagi peduli bulan yang akan segera berakhir. Dan ketika akhir bulan benar-benar tiba, rentenir itu tidak lagi pergi ke rumah penyamak kulit untuk meminta dia untuk pergi. Dia sudah lupa tentang hal itu.

 

Si rentenir juga tidak meminta penyamak kulit untuk pergi, ketika mereka berpapasan. Ternyata, pada saat itu rentenir sudah terbiasa dengan bau yang datang dari halaman rumah penyamak kulit. “Apa yang kamu lakukan hingga bau busuk itu bisa hilang?” tanyanya kepada penyamak. “Apakah kamu sudah menemukan cara menghilangkannya?”

 

Si penyamak tersenyum dan mengangguk. Sesungguhnya, ia hanya menunggu tiba waktunya sang rentenir menjadi terbiasa dengan bau dari tempat penyamakan, hingga tidak lagi mengganggu. Itulah sebabnya, ia terus mengulur waktu sejak awal.

 

* Dongeng Aesop adalah kumpulan dongeng rekaan Aesop, seorang pendongeng yang diyakini hidup di Yunani kuno antara 620 dan 560 SM. Kumpulan dongeng Aesop ini dikenal di seluruh dunia dalam berbagai versi dan ditulis dalam berbagai bahasa.

Share to :


Leave A Comment