Raksasa Nian

Ini legenda rakyat China tentang asal usul tradisi perayan tahun baru mereka.

Menurut cerita kuno di China, dulu ada makhluk buas raksasa yang tinggal di hutan pegunungan (versi lain menyebut di dasar lautan). Makhluk bernama Nian ini sangat ditakuti. Bagaimana tidak? Sosoknya menyeramkan dan kelakuannya mengerikan. Yang paling menonjol dari Nian adalah ukuran mulut yang superlebar. Sampai-sampai dia bisa melahap segerombolan manusia hanya dengan sekali telan. Gleg!

Nian selalu muncul saat musim panen tiba. Tapi sasarannya bukan memakan hasil panen saja. Nian memangsa apapun yang ia mau, termasuk hewan-hewan ternak dan bahkan.. manusia, terutama anak-anak seperti kita! Seram, kan? Makanya, biar nggak ikutan dimangsa, penduduk menyiapkan makanan-makanan enak yang dihidangkan khusus untuk Nian. Makanan lalu disimpan di depan pintu rumah. Harapannya, kalau sudah dapat itu, Nian nggak bakal masuk lagi mencari para penghuni. Seisi rumah pun bakal selamat dari petaka.

Suatu hari, penduduk melihat Nian berlari ketakutan menjauhi anak kecil yang pakai baju merah. Nah, ketahuan. Nian yang ganas dan kejam itu ternyata juga punya kekurangan. Dia takut sama warna merah. Lain waktu, kebun di dekat kampung penduduk China terbakar. Apinya meletup-letup dan berbunyi sekeras mercon. Itu membuat Nian batal mampir ke rumah-rumah penduduk. Ketahuan lagi nih. Oh, Nian rupanya takut sama suara mercon yang keras membahana.

Jadi, sejak itu, setiap menjelang panen, penduduk menghias rumah mereka dengan warna serba merah. Ininya merah, itunya merah. Mulai lentera gantung sampai tirai pintu dan jendela. Mereka juga berdandan memakai busana serba merah. Nggak itu saja. Di tiap pintu dan jendela pun ditempeli kertas merah. Biar Nian ketakutan dan berlari menjauh sejauh-jauhnya, warga juga ramai-ramai membakar mercon.

Nah, cara menyelamatkan diri dari ancaman bahaya Nian ini lalu berkembang menjadi cara perayaan tahun baru. ‘Gu nin’ dalam bahasa China yang berarti ‘menyambut tahun baru’ secara harfiah artinya ‘mengusir Nian.’ Masyarakat China di seluruh dunia akan berpakaian merah, menghiasi rumah dengan aksesoris merah, dan nggak lupa membakar mercon yang mengeluarkan suara keras.

Lalu, bagaimana nasib Nian? Sejak para penduduk kompak memerahkan kampung mereka, Nian tidak pernah datang kembali. Ia akhirnya ditangkap seorang pendeta Tao bernama Hongjun Laozu. Nian selanjutnya dijadikan kendaraan oleh Honjun dan tidak pernah mengganggu penduduk China lagi.

Gong xi fat chai!

 

DICERITAKAN KEMBALI: HAFIDA INDRAWATI

ILUSTRASI: CAECILIA SANDY SIPUTRI

 

 

Share to :


Leave A Comment