Serbabaru di Tahun Baru

Iya, dia sudah sembilan kali melewati tahun baru dan dua kali pindah rumah. Tapi, seingat Nicholas, dia belum pernah pindah sekolah sebelumnya. Waktu pertama kali pindah rumah enam tahun lalu, usianya masih tiga tahun dan belum sekolah. Satu-satunya perpisahan yang dia rasa adalah dengan pohon jambu lebat di halaman samping. Nicholas biasa main di bawah rimbun daun-daunnya pada siang hari.

 

Tapi, sekarang, dia tidak hanya akan menempati rumah baru. Melainkan juga sekolah baru. Dia tidak punya bayangan seperti apa sekolah barunya. “Pasti kau akan suka,” yakin Papa dalam perjalanan. Nicholas berharap sekolah baru itu akan mirip Tomoe Gakuen, sekolah baru Toto-Chan, tokoh dalam buku cerita favoritnya.

Hari pertama masuk, Nicholas merasa waktu berjalan sangat lambat. Sekolah baru itu hanya selemparan batu dari rumah. Nicholas bisa jalan kaki atau naik sepeda ke sana. Muridnya tidak banyak, hanya ada masing-masing satu kelas di tiap tingkatan. Ruangan Nicholas di kelas III berada di lantai dua, bersebelahan dengan kelas IV. Wali kelasnya Miss Cherry bukan tipe yang penyabar dan lembah lembut seperti Miss Karen di kelasnya dulu. Wah, Miss Cherry bahkan memukulkan penggaris kayu panjangnya ke meja untuk menyuruh murid-murid tenang. Mengerikan sekali!

 

Teman sebangku Nicholas bernama Radith. Badannya lebih kecil, suaranya melengking dan dia suka bicara. Radith selalu bercerita hal-hal yang tidak lucu, tapi dia akan tertawa sendiri usai menyelesaikan ceritanya. Nicholas harusnya sudah menangis karena bosan ngobrol sama dia. Tapi, Nicholas ingat bagaimana dia sendiri pun pernah jadi anak yang membosankan. Daripada mogok sekolah, ia pilih berusaha mengenali karakter-karakter kawan barunya.

Ada Hannah yang sangat pendiam, Boby si penakut (bahkan, sama anak kucing saja pun dia takut!), Wessen yang bossy, Rhenald yang usil, juga Putri yang baik hati. Nicholas merasa rugi kalau melewatkan kesempatan berteman dengan orang-orang bermacam karakter. Ia bertekad untuk berusaha menyukai sekolah barunya, teman-teman barunya, rumah barunya – daripada menangisi perpisahan dengan sekolah lama, teman lama dan rumah lamanya.

 

 

ILUSTRASI: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment