Gizi Seimbang untuk Anak

 

Di Indonesia, 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional. Pengelolaan gizi dirintis Prof. Poorwo Soedarmo sejak 1950. Sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR) atau Instituut voor Volksvoeding (IVV), ia melakukan pendidikan gizi kepada masyarakat yang waktu itu kebanyakan buta aksara dan miskin. Di zaman sekarang, pendidikan gizi punya tantangan berbeda. Ada begitu banyak jenis makanan dan pilihan, mana yang paling sehat.

 

Superparent, anak-anak butuh nutrisi yang tepat untuk tumbuh dan berkembang. Tidak kurang gizi, tapi juga tidak kebanyakan. Nutrisi yang tepat di masa kecil akan memperkuat kebiasaan makan sepanjang hidupnya. Nutrisi dan apa yang mereka makan juga dapat mempengaruhi kesehatannya secara positif atau negatif di masa depan.

 

Sayangnya, beberapa orangtua berlebihan dalam hal kebiasaan makan anak. Ada yang memaksakan, misalnya, anak harus makan sampai piring licin tandas. Di sisi lain, beberapa orangtua tidak memikirkan gizi sama sekali, dengan membiarkan anak makan banyak junk food atau minum jus asal-asalan.

 

Maka, kita harus belajar banyak untuk mencari tahu apa yang tepat untuk makanan anak. Mungkin ada ibu yang memberitahu, jus itu sangat sehat, sementara ibu lainnya bilang, jus itu hal terburuk di dunia. Satu buku memberitahu kita suatu hal, buku lain memberitahu kita sebaliknya. Nah, untuk urusan ngasih makan anak, kita harus mencari saran yang baik dan praktis. Tidak setiap saran itu bisa dipraktikkan untuk buah hati.

 

Anak-anak perlu makan berimbang dan sehat. Mereka juga harus dipasok nutrisi yang tepat untuk menjaga kesehatan dan perkembangan dengan baik. Kita pun perlu melatih anak membentuk pola makan sehat yang tetap, hingga terbawa oleh mereka saat dewasa.

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment