Nak, Kenalin, Ini Calon Papa Baru..

 

Nggak ada orang yang menginginkan pernikahan mereka pecah. Tapi, takdir bisa berbicara lain. Pernikahan bisa pecah akibat perpisahan, perceraian, atau kematian. Sebagian orang memilih membujang, sebagian lainnya memilih membina hubungan baru. Sebelum memutuskan menikah lagi, hal terpenting untuk dipertimbangkan adalah memperkenalkan orang ketiga, alias calon pasangan baru kita, pada anak-anak.

 

Ketika orang ketiga sedang dekat dengan keluarga, anak-anak bakal memiliki perasaan khusus. Beberapa anak merasa sangat rentan dan tidak aman, meski ketika orangtua punya niat baik. Anak-anak bisa merasa cemburu kalau orangtua mereka dekat dengan orang lain. Bukannya membangun hubungan orangtua-anak, yang muncul justru anak-anak seperti sedang diseret ke kecemburuan abadi. Mereka merasa hanya menjadi roda ketiga dari pasangan roda orangtua baru.

 

Maka, penting bagi orangtua untuk berbicara dengan anak-anak tentang orang ketiga itu. Bicarakan dengan cara yang sesuai usia untuk menjelaskan hubungan. Untuk memperkenalkan orang ketiga, kita juga harus memilih waktu yang tepat. Kalau anak-anak baru saja melalui peristiwa berat, tunggu sampai mereka tenang. Kita bisa mengatur tanggal pertemuan kekeluargaan, misalnya saat liburan bareng ke pantai.

 

Kemudian, kita harus memperhatikan reaksi anak-anak –terutama kalau mereka sensitif. Apabila anak-anak tampak baik-baik saja, kita pun bisa memperkenalkan orang ketiga itu lebih dekat dan lebih sering. Tapi, kalau anak-anak merasa marah, kita harus memberikan mereka ruang untuk menyesuaikan diri dengan situasi. Kita harus menyadari kekhawatiran dan kecemasan anak-anak.

 

Mungkin diperlukan waktu beberapa saat agar anak-anak menjadi benar-benar nyaman dengan orang ketiga. Maka, orangtua harus lebih sabar dan mengikuti langkah anak-anak. Dalam kondisi seperti itu, anak bakal sering merasa harus membagi loyalitas antara figur orangtua baru dan orangtua biologis. Kondisi akan lebih buruk jika orangtua biologis tampak marah. Well, orangtua harus rela menunggu.

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment